52 Tenaga Pendidik di Tanjungpinang Tolak Vaksinasi COVID 19

bentan.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang menyebutkan masih ada 52 orang Tenaga Pendidik yang menolak untuk divaksin serta 306 orang Tenaga Pendidik tanpa penjelasan. Sebagian besar Tenaga Pendidik yang menolak untuk divaksin Covid 19 karena takut dan khawatir akan tentang dalil-dalil Agama.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Mulia Wiwin mengatakan, Kegiatan sosialisasi bagi Tenaga Pendidikan Yang Ada di Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang ini dilakukan karena masih didapati puluhan Tenaga Pendidik yang menolak untuk di vaksin Covid 19.
Puluhan Tenaga Pendidik ini membuat surat pernyataan memberikan penolakan, namun kata Wiwin, penolakan yang dilakukan oleh sejumlah Tenaga Pendidik ini tidak berdasar, sebab syarat untuk orang yang tidak mendapatkan vaksin adalah salah satunya mereka yang memang mempunyai riwayat kesehatan. Tetapi kenyataannya puluhan Tenaga Pendidik yang menolak dalam keadaan sehat.
“Ada Terdapat 52 Orang Tenaga Pendidik yang membuat surat pernyataan menolak untuk di vaksin, dari surat pernyataan mereka ada yang takut, ada juga yang menyebutkan Dalil-Dalil dari segi Agamanya, dan itu bukan wewenang saya, makanya saya undang dari Tokoh Agama,” kata Wiwin, Rabu (02/6/2021).
Kemudian, Wiwin menjelaskan, Tenaga Pendidik yang masih tertunda pelaksanaan vaksinnya seperti pada saat mereka ingin melakukan vaksin tapi ternyata Tensinya naik serta permasalahan lainnya ada sebanyak 300 orang Tenaga Pendidik, dan Tenaga Pendidikan yang tanpa keterangan atau kejelasan sebanyak 306 Tenaga Pendidik.
“Jadi ada 306 orang Tenaga Pendidik ini yang belum ada kejelasan apakah mereka menolak atau seperti apa kita belum tau,” jelas dia.
Dengan begitu, lanjut dia, untuk memberikan kepercayaan kepada Tenaga Pendidik yang menolak, pihak Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi kepada seluruh Tenaga Pendidik dengan mengundang dari pihak Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang serta mengundang dari Sudut Pandang Agama yang berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut.
“Jadi saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, para Tenaga Pendidik yang menolak dan yang belum ada kejelasan dapat mengerti pentingnya untuk di vaksin,” ucap dia.
Wiwin juga menghimbauan dengan adanya Sosialisasi Ini Tenaga Pendidik yang telah mendapatkan vaksin dapat memberikan Edukasi kepada Tenaga Pendidik yang lain yang belum mau divaksin agar dapat mengikuti vaksin.
“Karena vaksin ini selain meningkatkan imun tubuh kita, ini juga syarat untuk Sekolah tersebut untuk membuka pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.