Bentan.co.id – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk selalu membawa identitas diri mereka selama di Tanah Suci.
Hal ini penting karena Pemerintah Arab Saudi memperketat pemeriksaan terhadap jemaah, terutama untuk mengidentifikasi jemaah yang menggunakan visa non haji.
Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dibawa jemaah haji:
Kartu dan gelang identitas haji
Paspor
Visa haji
Pengenal diri lainnya
Smart card haji
Smart card haji adalah kartu pintar yang wajib dimiliki oleh semua jemaah haji pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Kartu ini berfungsi untuk mengidentifikasi jemaah dan memudahkan akses ke berbagai layanan haji.
Jemaah yang tidak memiliki smart card tidak diperbolehkan masuk ke Armuzna dan akan dikenakan sanksi oleh Pemerintah Arab Saudi.
Oleh karena itu, jemaah diimbau untuk segera melapor ke petugas sektor jika smart card mereka hilang agar segera diproses penggantiannya.
Menjelang puncak haji, PPIH telah melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah.
Program ini menyediakan 300 kuota dan melibatkan petugas layanan lansia, disabilitas, tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
PPIH juga mengimbau jemaah, khususnya jemaah muda dan sehat, untuk saling membantu jemaah lain, terutama jemaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di Tanah Suci.
Selain itu, PPIH mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan, melakukan konsultasi ke dokter kloter atau klinik sektor jika mengalami keluhan kesehatan.
Jemaah haji juga dapat melakukan aktivitas ibadah di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji, dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel.(*)
Editor: Don