Bentan.co.id – Cristiano Ronaldo resmi membawa Juventus ke meja hijau untuk menuntut pembayaran gaji senilai €19 juta yang dijanjikan selama masa pandemi COVID-19.
Kasus ini menyeret kembali klub raksasa Italia itu ke dalam citra negatif, di tengah upaya mereka membangun kembali reputasi setelah krisis keuangan dan hukum beberapa tahun terakhir.
Pada puncak pandemi, Juventus meminta para pemainnya, termasuk Ronaldo, untuk menunda pembayaran sebagian gaji demi menyelamatkan keuangan klub.
Baca juga: Barcelona Menang 4-3 di El Clasico, Lamine Yamal Sindir Madrid Lewat Selebrasi Ronaldo
Ronaldo menyetujui langkah solidaritas itu. Namun, berbeda dengan rekan-rekannya yang menandatangani dokumen resmi.
Anehnya, CR7 tak pernah membubuhkan tanda tangan pada perjanjian tertulis, membuat komitmen tersebut tak sah secara hukum.
Setelah penyelidikan mengungkap sejumlah pembayaran gaji “bawah meja” kepada beberapa pemain, Ronaldo pun menuntut haknya yang belum dibayar. Juventus menolak membayar, memicu sengketa hukum yang kini berujung pada keputusan pengadilan.
Baca juga: Lionel Messi Tetap Kompetitif, Ronaldo Tenggelam di Liga Arab
Pengadilan memutuskan bahwa Juventus harus membayar €9,8 juta kepada Ronaldo — separuh dari total yang dituntut. Keputusan ini mengejutkan manajemen Bianconeri yang sempat yakin akan memenangkan kasus tersebut.
Meski kalah, Juventus belum menyerah. Klub tengah menyiapkan banding dan berharap bisa memangkas jumlah pembayaran.
Namun, menurut laporan Tuttomercatoweb, peluang mendapat diskon signifikan sangat tipis. Pengadilan kemungkinan akan tetap menguatkan keputusan sebelumnya.
Baca juga: Gagal Reuni, Cristiano Ronaldo Tolak Main Lawan Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025
Sengketa ini menjadi pengingat menyakitkan akan era suram Juventus, saat keuangan klub goyah dan manajemen tersandung kasus hukum.
Bagi Juve, masalah ini bukan sekadar soal angka—ini soal reputasi dan upaya menutup babak kelam dalam sejarah mereka.
Manajemen Juventus disebut ingin menyelesaikan konflik dengan Cristiano Rolaldo secepat mungkin agar bisa fokus penuh pada pembenahan klub.
Namun, lamanya proses hukum dan bayang-bayang kontroversi membuat mereka belum bisa benar-benar move on.(*)
Editor: Don
