Industri Olahraga Bersiap Hadapi Kenormalan Baru dengan Digitalisasi Sektor Olahraga

Dunia Olahraga Bersiap Hadapi Kenormalan Baru dengan Digitalisasi Sektor Olahraga.(Foto Ist)
Dunia Olahraga Bersiap Hadapi Kenormalan Baru dengan Digitalisasi Sektor Olahraga.(Foto Ist)

Bentan.id – Proses digitalisasi olahraga dapat menjawab tantangan pengembangan olahraga di masa Kenormalan Baru. Proses digitalisasi ini menjadi penting, mengingat hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah meningkatkan jumlah wilayah yang berstatus resiko sedang dan resiko tinggi. Hal ini tentu berdampak pada sektor industri olahraga, di mana pendapatan industri olahraga diproyeksikan turun di tahun 2020.

“Tentu kalau kita lihat olahraga sebagai kegiatan ekonomi mengalami penurunan yang tajam. Biasanya bisa mencapai USD 140 miliar, di tahun 2020 di perkirakan turun hampir setengahnya,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Zoominar Prestasi dan Industri Olahraga di Era New Normal oleh Universitas Negeri Semarang dari Jakarta, baru-baru ini.

Beberapa panggung olahraga internasional dan nasional mengalami penundaan. Liga-liga profesional di seluruh dunia menangguhkan musim liga dan membatalkan pertandingan.

“Bahkan yang memulai pun tanpa adanya penonton. Olimpiade Tokyo ditunda sampai 2021, tentu Jepang mengalami kerugian karena sudah melakukan persiapan,” ujar Menko Airlangga.

Dalam paparannya, Airlangga juga menunjukkan bahwa hanya 53% dari acara olahraga yang semula dijadwalkan tahun 2020 dapat berlangsung sebelum berganti tahun.

Selain itu, sumber pemasukan utama bisnis industri olahraga seperti broadcasting, periklanan, dan penjualan tiket terhenti. Airlangga menyatakan bahwa menurut World Economic Forum (WEF) industri broadcasting olahraga banyak melakukan penyiaran ulang.

“Di Indonesia mereka sudah meminta bantuan Pemerintah agar pengurangan periklanan ini bisa diisi oleh iklan dari Pemerintah,” kata Airlangga.

Penjualan tiket dan pesanan produk garmen Indonesia juga mengalami penundaan. Menurut Airlangga hal ini tentu berdampak langsung kepada sektor riil.

Di masa new normal ini, lanjut Airlangga, perlu dilakukan percepatan digitalisasi untuk mendorong sektor olahraga. Ia mengaku telah mendapatkan beberapa tautan yang menunjukkan kegiatan pelatihan digital maupun pelatihan di lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Yang meningkat adalah e-sport, tentu digitalisasi olahraga ini yang menjadi tantangan berikutnya,” ujar Menko Perekonomian.

Menurutnya secara keseluruhan prestasi olahraga tanah air meningkat. Menjadi tantangan bagi pelaku olahraga tanah air untuk mempertahankan prestasi ini hingga pandemi berakhir.

Di akhir sambutannya, Airlangga berharap bahwa seluruh kegiatan di masa new normal ini tidak mengurangi kualifikasi dan prestasi atlet untuk kegiatan-kegiatan mendatang. Ia pun mengapresiasi Rektor Unnes Fathur Rokhman beserta para atlet kampus Unnes atas segala dukungan dan prestasinya terhadap kegiatan-kegiatan olahraga selama ini.(Kemenkominfo)

banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *