Bentan.co.id – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat tren positif dalam sektor pariwisata. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri melaporkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah ini mencapai 173.366 orang pada Mei 2025, naik 39,05 persen dibandingkan April 2025.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lonjakan kunjungan bahkan mencapai 41,86 persen.
Tak hanya wisatawan asing, kunjungan wisatawan nusantara juga ikut meningkat, dari 1,46 juta perjalanan di Mei 2024 menjadi 1,71 juta perjalanan di Mei 2025, atau tumbuh 17,62 persen.
Namun, peningkatan jumlah pengunjung ini tidak sepenuhnya berdampak pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang.
BPS mencatat TPK di bulan Mei justru sedikit turun dari 46,35 persen (April) menjadi 46,09 persen, sementara rata-rata lama menginap juga menurun dari 1,92 malam menjadi 1,77 malam.
Menurut Kepala BPS Kepri, Margareta Ari Anggorowati, lonjakan jumlah wisman ditopang oleh peningkatan signifikan di sejumlah wilayah.
Berikut rincian daerah dengan pertumbuhan tertinggi:
- Kabupaten Karimun: naik 48,79%
- Kota Batam: naik 40,21%
- Kabupaten Bintan: naik 32,97%
- Kota Tanjungpinang: naik 21,54%
Dari sisi pintu masuk, Kota Batam masih menjadi gerbang utama, dengan menyumbang 140.831 kunjungan atau sekitar 80 persen dari total wisman. Disusul oleh Kabupaten Bintan: 20.284 kunjungan (11,5%), Kabupaten Karimun: 9.131 kunjungan (5,18%), Kota Tanjungpinang: 6.071 kunjungan (3,44%) seta Wilayah lainnya: 49 kunjungan (0,028%).
Sementara itu, wisatawan asal Singapura mendominasi kunjungan ke Kepri dengan 76.409 orang, setara dengan 43,32 persen dari total wisman.
Berikut sepuluh besar negara penyumbang kunjungan terbanyak ke Kepri:
- Singapura – 76.409 kunjungan
- Malaysia – 49.237
- Tiongkok – 6.943
- India – 6.147
- Filipina – 3.809
- Myanmar – 2.754
- Inggris – 1.768
- Jepang – 1.567
- Australia – 1.496
- Korea Selatan – 1.434
Peningkatan jumlah kunjungan ini menunjukkan potensi sektor pariwisata Kepri yang terus tumbuh. Meski okupansi hotel belum ikut naik, data ini bisa menjadi sinyal positif bagi pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan strategi lebih lanjut.(*)
Editor: Don