Pusat Ponsel Curian Terbesar Dunia Ada di Tiongkok, Ini Cara Kerjanya

Pusat Ponsel Curian Terbesar Dunia Ada di Tiongkok, Ini Cara Kerjanya
Ilustrasi. Sebuah laporan investigatif mengungkap bahwa Shenzhen, China, menjadi lokasi beredarnya ponsel hasil curian dari berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. F. Pexels.

Bentan.co.id – Sebuah laporan investigatif mengungkap bahwa Shenzhen, China, menjadi lokasi beredarnya ponsel hasil curian dari berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.

Pusat aktivitas tersebut terletak di sebuah gedung pencakar langit bernama Feiyang Times, yang berlokasi di kawasan perbelanjaan elektronik Huaqiangbei.

Secara tampak luar, Feiyang Times beroperasi layaknya pusat penjualan elektronik bekas dengan harga terjangkau.

Namun, menurut laporan Financial Times, aktivitas di lantai 4 gedung ini menunjukkan fakta berbeda: menjadi tempat transit dan distribusi ponsel curian dalam skala besar.

Bacaan Lainnya

Salah satu korban pencurian ponsel, Sam Amrani, kehilangan iPhone miliknya saat sedang menggunakan aplikasi WhatsApp di jalanan kota London.

Melalui pelacakan lokasi perangkat, iPhone tersebut diketahui berpindah-pindah di dalam kota sebelum akhirnya terbang ke Hong Kong dan berakhir di Shenzhen.

Perjalanan ponsel curian ini menunjukkan pola perdagangan lintas negara yang terorganisasi, dengan China menjadi salah satu tujuan akhir.

Di Feiyang Times, ponsel hasil curian diperdagangkan dalam kondisi utuh maupun dibongkar menjadi komponen.

Karena banyak perangkat iPhone memiliki sistem penguncian yang sulit dibobol, pelaku kejahatan siber menggunakan taktik manipulatif untuk meminta korban mencabut kunci pengaman perangkat.

Beberapa korban melaporkan menerima pesan yang mengaku sebagai teknisi daur ulang, meminta agar iPhone mereka dilepas dari sistem keamanan agar bisa “dihapus dan dijual kembali”.

Pesan tersebut kerap mencantumkan ancaman bahwa jika pengguna tidak mencabut kunci, maka komponen penting seperti motherboard akan dijual dalam kondisi tidak terreset. Hal ini bisa mengancam keamanan data korban, termasuk informasi pribadi, kontak, hingga data keuangan.

Untuk mencegah risiko penyalahgunaan data, pengguna disarankan mengaktifkan fitur keamanan pada perangkat mereka, seperti kode sandi, Face ID atau Touch ID, dan fitur Stolen Device Protection (Perlindungan Perangkat Hilang) yang tersedia pada sistem operasi terbaru.

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa data pribadi tetap terlindungi meskipun perangkat berpindah tangan akibat pencurian ponsel.(*)

Editor: Don

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait