Owner SPPG Rezeki Dapur Karimun Akhirnya Angkat Bicara

Owner SPPG Rezeki Dapur Karimun Akhirnya Angkat Bicara
Rezeki Azizah (kiri) owner SPPG Rezeki Dapur Karimun memberikan keterangan pers terkait prosedur layanan dan penyajian program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di dapurnya, Selasa (30/9/2025). Foto Bentan.co.id/Rachta Yahya.

Karimun – Owner Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rezeki Dapur Karimun, Rezekila Azizah akhirnya angkat bicara pasca dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Karimun, 25 September lalu.

Rezekila Azizah memilih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang disajikan dapurnya kepada 15 siswa SMPN 2 Karimun pada 25 September lalu itu.

Ia menolak untuk menyalahkan pihak manapun dalam kejadian tersebut.

Hanya saja, Rezekila Azizah merasa sudah maksimal dalam mengontrol kualitas dan kebersihan MBG yang disajikan.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap masyarakat atau publik bersabar menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang kami sajikan, insyaallah kalau tidak Rabu mungkin Kamis besok keluar. Kami juga tidak mau ke mana-mana dulu, takut ada yang tersinggung. Hanya saja dari kami, rasanya sudah maksimal dalam mengontrol kualitas dan kebersihan MBG di dapur kami,” ujar Rezekila Azizah saat ditemui Selasa (30/9/2025) siang.

Upaya kontrol kualitas dan kebersihan MBG mulai dari persiapan memasak, penyajian hingga distribusi ke sekolah-sekolah.

“Pekerja kami sebelum masuk ke dapur itu kami razia dulu, cek kukunya, barang-barangnya kami sediakan loker. SOP-nya kami rasa sudah standar BGN ya. Kami menganggapnya ini cobaan saja,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga pernah melakukan uji air dan makanan dan hasilnya bagus.

“Kami juga sudah datangkan petugas pet control untuk mengecek kebersihan dapur kami, mencari ada tikusnya atau tidak dan alhamdulilah tidak ditemukan ada binatangnya sama sekali,” terangnya.

Saat ini dapur MBG miliknya tutup sementara berdasarkan himbauan dari Badan Gizi Nasional (BGN) seraya menunggu hasil uji laboratorium.

Tutupnya dapur MBG miliknya, berimbas terhadap para pekerjanya.

Sebanyak 48 orang pekerjanya kini terpaksa menganggur seraya berharap dapur MBG miliknya beroperasi kembali seperti semula.

“Kasihan juga sih tapi mau bagaimana lagi, ada yang baru ambil kredit motor juga rupanya berhenti kitanya. Doakan saja semoga hasil uji labnya bagus sehingga kita bisa beroperasi kembali,” harap Rezekila Azizah.

Selain berimbas kepada pekerja, tutupnya layanan SPPG Rezeki Dapur Karimun juga berdampak terhadap layanan program MBG bagi 3.941 orang penerima manfaat.

Mereka terpaksa sementara ini tidak bisa menikmati program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu.

Sebanyak 3.941 orang penerima manfaat itu terdiri dari 3.715 siswa dengan rincian SLB 167 siswa, SMPN 2 Karimun 507 siswa, SMPN 1 Karimun 801 siswa.

Kemudian SDN 02 Karimun sebanyak 443 siswa, SDN 04 sebanyak 289 siswa, SDN 06 sebanyak 318 siswa, SDN 013 sebanyak 358 siswa dan Madrasah Nurul Huda 567 siswa.

Selain siswa, SPPG Rezeki Dapur Karimun juga melayani sebanyak 4 posyandu antara lain Posyandu Wijaya Kusuma, Cempaka, Kenanga dan Sakura dengan total penerima manfaat sebanyak 226 orang terdiri dari anak-anak, ibu hamil dan menyusui.

“Jumlah yang kami layani tidak sedikit, 3.941 orang, mulai dari anak-anak, siswa sekolah, ibu hamil dan menyusui. Kami tidak mungkin main-main mengingat anak-anak kami juga makan MBG ini, bahkan anak-anak saya sebelum ke sekolah makannya di sini, pekerja kami wajibkan makan MBG ini sebelum didistribusikan dan alhamdulilah sampai sekarang tidak ada keluhan,” katanya mengakhiri. (rch)

Editor: Don

Pos terkait