
Bentan.id – Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim hujan tiba.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rustam mengatakan ada kecenderungan peningkatan kasus DBD pada November 2020 ini, setidaknya tanggal 16 November kemarin ditemukan 25 kasus. Jumlah penderita DBD terbanyak berasal dari Kelurahan Pinang Kencana sebanyak 7 kasus, selanjutnya Sungai Jang, Batu Sembilan, Melayu Kota Piring, Kampung Bugis dan Air Raja.
“Pastikan tempat penampungan air diberikan bubuk abate karena bisa membunuh jentik setidaknya untuk masa 3 bulan, dan jika tidak ditutup, kuras dan bersihkan minimal setiap minggu sekali dengan menyikat dinding dindingnya juga supaya jika ada nyamuk yang menempatkan telurnya tidak sempat menetas,” katanya.
Selain itu, Rustam juga mengimbau bagi penghobi tanaman hias harus memperhatikan genangan air yang berada di pot. Menurutnya genangan air tersebut berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai bermunculan di musim pancaroba dan penghujan. Agar tidak terlambat memberikan pertolongan, kenali gejala demam berdarah. Seseorang yang terinfeksi virus dengue ini sebaiknya segera di bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan intensif.
Agar tidak terlambat diberikan penanganan, ini gejala seseorang yang terkena penyakit demam berdarah:
– Penderita mengalami demam tinggi selama dua sampai tujuh hari.
– Penderita merasanya nyeri di bagian perut dan sekitar ulu hati.
– Penderita merasakan sakit kepada dan nyeri di bagian belakang bola mata.
– Penderita merasakan nyeri otot dan persendirian.
– Penderita mengalami muntah atau diare.
– Penderita mengalami pendarahan di bawah kulit berupa bintik-bintik merah. Asal tahu saja, bintik merah tersebut tidak hilang ketika Anda meregangkan kulit.
– Penderita mengalami mimisan, gusi berdarah, dan muntah darah. Gejala ini muncul bila penyakit demam berdarah semakin parah
(Jpl/Brp)