
bentan.co.id – Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP) menyatakan abrasi terus menggerus Pulau Berakit yang berlokasi di Desa Berakit, Kabupaten Bintan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, pulau yang berbatasan dengan negara Singapura itu terancam hilang.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Penanganan Khusus Pilar Titik Referensi Pulau-Pulau Kecil Terluar (PTR – PPKT) dari Deputi Bidang Perbatasan Wilayah Negara BNPP, Hendro Arianto saat melakukan analisa kebutuhan Sarpras Hankam non alusista bagi pertahanan dan keamanan negara di tiga pulau terluar yang berada di Kabupaten Bintan.
“Pulau Berakit telah terjadi abrasi, jika dibiarkan pulau ini akan hilang. Keberadaan pulau terluar ini harus di jaga,” tegasnya.
Sementara itu Kabag Pengelola Wilayah Perbatasan Pemkab Bintan, Hasan menyatakan pulau seluas 2.000 meter persegi itu semakin tergerus oleh air laut. Bagian tengah pulau sudah kosong dan beberapa tanaman bakau pun terlihat tumbang lantaran akarnya tak lagi menjangkau tanah.
“Maka dari itu kami menyurati BNPP agar dapat disikapi bersama mengenai kondisi ini,” ujar Hasan.
Menurutnya Pemkab Bintan terus mendukung kebijakan pemerintah pusat terhadap penanganan dan pengamanan pulau terluar.
“Perairan wilayah laut Kabupaten Bintan sangat strategis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan serta jalur pipa bawah laut karena melintasi beberapa negara tetangga yang berdekatan. Kita berharap perhatian pemerintah pusat untuk dapat menetapkan dan menyelesaikan segmen batas maritim dengan negara tetangga,” tuturnya.