
Bentan.co.id – Polsek Tanjungpinang Timur menghentikan penyidikan kasus dugaan penganiayaan, yang menyebabkkan tewasnya pelaku pencurian dan pemberatan (curat) inisial VW.
Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Rifi Sitohang mengatakan, penganiayaan itu terjadi berawal dari peristiwa pencurian yang dilakukan VW (45) pada 18 November 2023 lalu.
Pada saat itu VW melakukan aksi pencurian di Toko Jaya Perkasa, Jalan Hang Lekir, Batu 10, Tanjungpinang. Namun, naasnya, dalam melakukan aksinya itu VW tewas usai ditusuk oleh pemilim Toko inisial MG.
AKP Rifi menuturkan, dalam hal ini terdapat dua laporan yang diterima terima polisi yakni, kasus curat Pasal 363 KUHP dan penganiayaan mengakibatkan meninggal dunia Pasal 351 KUHP.
“Laporan polisi tentang curat dihentikan demi hukum, karena pelaku sudah meninggal dunia. Kemudian laporan penganiayaan kita sudah naikkan proses sidik,” ucap AKP Rifi, Jumat (24/11/2023).
Namun demikian, pihak penyidik Polsek Tanjungpinang Timur berpandangan bahwa penganiayaan itu masuk dalam Pasal 49 KUHP tentang pembelaan terpaksa.
“Tentu tidak dapat dipidana, kami berkeyakinan laporan ini akan dilakukan penghentian penyelidikan. Nanti akan kita kirimkan SP2HP kepada keluarga (pelaku curat),” jelasnya.
Ia menjelaskan, VW melakukan aksi pencurian di Toko Jaya Perkasa dengan cara membobol jendela dengan menggunakan pahat besi.
Didalam Toko tersebut, sebut dia, VW telah berhasil mengambil uang yang berada di laci kasir senilai Rp 2,7 juta dan dimasukkan kedalam kantong plastik.
Pada saat melancarkan aksinya, istri pemilik Toko inisial R yang saat itu sedang istirahat dilantai 3 Toko terbangun, lantaran mendengar suara berisik dari lantai I Toko miliknya.
“Itu kejadiannya dini hari sekitar pukul 02.00 wib. R istri dari MG terbangun, karena curiga dia (istri) lihat rekaman CCTV dari Hp nya. Dan melihat VW sedang masuk ke toko. Lantas R membangunkan suaminya MG,” ucapnya.
Setelah membangunkan suaminya MG, lanjut AKP Rifi, R lalu turun ke lantai satu dengan membawa kayu atau alat seadanya.
Sedangkan suaminya membangunkan keponakan yang ada di Toko dan menyelamatkan anak-anaknya sambil mengambil pisau dapur.
Tidak berselang lama, R berteriak histeris lantaran memergoki VW sedang melakukan pencurian. Karena panik, VW lari ke lantai dua toko dan berpapasan dengan MG pemilik toko.
“VW bukanya putar balik. Tapi malah menerobos MG. Sehingga disitu terjadi upaya penusukan. Dari keterangan MG, adanya desakan dan dorongan dari VW untuk menerobos tangga,” terangnya.
Berdarkan hasil visum, ucap AKP Rifi, menyatakan bahwa VW meninggal akibat ada tanda kekerasan satu luka terbuka, akibat beda tajam.
“Meninggal karena kehabisan darah. Alat yang MG pegang pisau dapur,” tutupnya. (Yto)