Seekor Ikan Dugong Ditemukan Terdampar di Pantai Sergang

Seekor Ikan Dugong Ditemukan Terdampar di Pantai Sergang
Seekor Ikan Dugong Ditemukan Terdampar di Pantai Sergang. (Foto M. Sumartono)
Seekor Ikan Dugong Ditemukan Terdampar di Pantai Sergang
Seekor Ikan Dugong Ditemukan Terdampar di Pantai Sergang. (Foto M. Sumartono)

bentan.co.id – Warga dikejutkan dengan temuan ikan dugong yang mati terdampar di pinggir Pantai Sergang, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (1/9/2021).

Penemuan ini diketahui oleh warga bernama Ashari yang sedang bermain di bibir pantai, dari kejauhan ia melihat hewan mirip ikan Lumba-lumba, namun ketika di dekati ternyata hewan tersebut ialah ikan Dugong. Mamalia laut sepanjang 2 meter itu tampak dipenuhi luka.

“Hewan ini kemungkinan besar dugong dan buka lumba lumba, mungkin terkena jerat nelayan hingga sekujur tubuhnya luka luka,” ucapnya.

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, nama ilmiah dugong adalah “Dugong dugon”. Istilah “dugong” itu diambil dari bahasa Tagalog, “dugong”, yang bersumber dari bahasa Melayu, “duyung” atau “duyong” yang berarti “perempuan laut”.

Dugong adalah salah satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia, dan merupakan satu-satunya satwa ordo Sirenia yang area tempat tinggalnya tidak terbatas pada perairan pesisir. Tapi sayang, dari 1,507 km2 luas padang Lamun (tumbuhan berbunga yang tumbuh membentuk padang rumput / padang lamun di dasar perairan pesisir yang dangkal) yang menjadi tempat bernaung habitat Dugong di Indonesia, hanya 5% yang tergolong sehat, 80% kurang sehat, dan 15% tidak sehat (LIPI, 2017).

Mamalia ini harus makan setidaknya 50 kilogram rumput laut setiap harinya. Ia dikategorikan sebagai binatang nokturnal atau binatang malam, yang artinya hanya akan mencari makan ketika malam hari.

Mamalia ini hanya bisa menyelam selama 6 menit untuk kemudian harus muncul ke permukaan untuk bernapas. Dugong kadang-kadang berada dalam posisi seperti berdiri dengan kepala berada di atas air untuk bernapas.

Dugong (duyung) berenang dengan kecepatan 10 km/jam hingga 22 km/jam. Gerakannya yang lambat, menyebabkan dugong sering menjadi mangsa mudah bagi predator. Predator alami dugong antara lain hiu besar, buaya air asin, dan paus pembunuh.

Reporter: M. Sumartono
Editor: Bram
banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *