Warga Kampung Sidojasa Tanjungpinang Keluhkan Rumah Terendam Banjir, Diduga Sejak Ada Proyek Rumah

Warga Kampung Sidojasa Tanjungpinang Keluhkan Rumah Terendam Banjir, Diduga Sejak Ada Proyek Rumah
Warga Kampung Sidojasa Tanjungpinang Keluhkan Rumah Terendam Banjir, Diduga Sejak Ada Proyek Rumah . F. Bentan/Yto
Warga Kampung Sidojasa Tanjungpinang Keluhkan Rumah Terendam Banjir, Diduga Sejak Ada Proyek Rumah
Warga Kampung Sidojasa Tanjungpinang Keluhkan Rumah Terendam Banjir, Diduga Sejak Ada Proyek Rumah . F. Bentan/Yto

 

Bentan.co.id- Sejumlah warga di Kampung Sidojasa, Jalan Garuda Tanjungpinang mengeluhkan rumah mereka terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.

Kondisi itu dialami mereka ketika saat hujan melanda diwilayah tersebut. Warga yang terdampak pun terpaksa membeli tanah timbun untuk meninggikan rumah mereka.

Kondisi tersebut menurut warga mulai dirasakan mereka sejak akhir Desember 2023 lalu.

Salah seorang warga, Mahbub (55) mengatakan, Mahbub (55), warga setempat mengatakan, meski wilayah tersebut kerap terendam banjir. Tapi, tidak pernah sampai masuk kedalam rumah.

Namun, banjir yang terjadi sejak tiga bulan belakangan ini terjadi sangat tinggi. Ketika hujan turun, rumahnya pasti terendam banjir.

“Biasanya memang banjir, tapi tidak sampai masuk ke rumah sekarang sudah naik ke dalam rumah,” sebut Mahbud, saat ditemui dikediamannya.

Mahbub menilai, terjadinya banjir cukup parah diwilayah tersebut sejak adanya proyek pembangunan rumah, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Tepatnya, terletak di dekat Rumah Potong Hewan milik Pemko Tanjungpinang.

“Sejak dibangun perumahan itu. Jadi air semua kesini (rumahnya). Dihalaman saya dulu bisa jadi kebun, sekarang sudah jadi kolam,” sebutnya.

Mahbub berharap, Pemerintah Tanjungpinang dapat segera melakukan peninjauan dan mencarikan solusi untuk warganya. Seperti membangun parit agar air dari perumahanan tidak lari kerumah nya.

“Parit yang nomor satu, paling tinggi saat ini, gara-gara perumahan. Sekarang terpaksa kita beli tanah timbun, buat tinggikan rumah,” ujar Mahbub.

Sementara warga lainnya, Abdul Razak menambahkan, ia yang sudah tinggal di Kampung Sidojasa sejak empat tahun lalu, baru kali ini merasakan banjir setinggi hingga sampai selutut orang dewasa pada tahun 2023.

Abdul mengaku terpaksa membeli tanah timbun, untuk meninggikan halamannya agar banjir tidak masuk lagi ke rumahnya.

“Ini solusinya, agar air tidak lagi masuk ke rumah. Sejak ada pembangunan rumah, banjirnya makin parah,” ujarnya. (Yto)

Editor: Brp

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *