bentan.co.id – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, sebagian persentase lebih dari 25 persen Pandemi Covid di Kepri bersumber dari para Pekerja Migran (PMI) yang di deportasi oleh Pemerintah Malaysia.
“Mulai dari januari hingga April 2021, lebih dari 11 ribu orang. Rata-rata 145 sampai 148 orang perhari PMI masuk ke Kepri,” kata Gubernur Kepri, Ansar, Senin (19/4/2021).
Ansar menjelaskan, apa lagi akan menghadapi lebaran ini dan merespon kebijakan pemerintah pusat melarang mudik. Maka ia harus memastikan PMI yang masuk itu ditangani baik dan mereka juga dikarantina dan diberikan makanan dan minuman yang cukup serta bisa dipulangkan ke daerah masing-masing, dan daerah mereka masing-masing bisa menerima.
“Mereka yang dipulangkan ini dari berbagai daerah lah, yang penting pintu masuknya lewat Batam dan Tanjungpinang, kalau yang Tanjungpinang itukan yang dideportasi, kalau yang Batam itu yang mandiri, yang mereka memang pulang,” jelas dia.
Meski mereka sudah membawa hasil Swab negatif dari Malaysia. Namun Pemerintah Malaysia harus lebih memperketat lagi pengecekan nya. Dan melalui Menteri PMK, dirinya minta kepada KJRI kita disana supaya ikut mengawasi itu, supaya alat rapid tes yang mereka bawa itu betul-betul alat rapid tes sungguhan.
“Kalau itu rapid tes sungguhan dan waktunya masih tiga hari itu kan seharusnya mereka setibanya disini juga negatif. Makanya itukan baru kemungkinan yang akan di tindak lanjuti. Saya kira Pemerintah Pusat akan berkomunikasi dengan kedutaan kitabdisana untuk melakukan hal Itu,” ungkapnya.
Hal ini telah dibahas oleh Gubernur Kepri, melalui Rapat Zoom Meeting, bersama Kemenkomarpas, Kemenko PMK dan BNPB, Menteri Ketenagakerja serta Dubes di Malaysia terkait dengan pemulangan pekerja Migran Indonesia dari Malaysia.
“Ini yang harus di bahas karena tak mungkin di tangani sendiri, saya juga menyampaikan ke Pemerintah Pusat agar ini nantinya bisa dibahas,” pungkas dia.