98,19 Persen Wilayah di Kepri Teraliri Listrik

98,19 Persen Wilayah di Kepri Teraliri Listrik
Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat meresmikan penggunaan listrik. F. Dok Diskominfo Kepri.

Bentan.co.id – Rasio elektrifikasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan capaian yang menggembirakan.

Hingga awal April 2025, sebanyak 98,19 persen rumah tangga di Kepri telah menikmati aliran listrik, naik signifikan dari 93,72 persen pada tahun 2020.

Peningkatan ini merupakan hasil nyata dari Program Kepri Terang yang diluncurkan sejak 2021, di masa kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad. Program ini menargetkan pemerataan akses listrik hingga ke pulau-pulau terpencil.

“Artinya, hanya tinggal 1,81 persen rumah tangga lagi yang belum menikmati listrik. Ini akan terus kami kejar,” ujar Gubernur Ansar, Rabu (16/4/2025).

Sejauh ini, 186 pulau berpenghuni telah teraliri listrik, dengan rincian 155 pulau dilayani oleh PLN dan 31 lainnya oleh program bantuan pemerintah non-PLN.

Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan tahun 2020, di mana masih terdapat 118 pulau berpenghuni yang belum teraliri listrik. Kini, jumlah itu tersisa hanya 38 pulau.

Sementara itu, satu-satunya desa yang belum terlistriki adalah Desa Lalang di Kabupaten Lingga, yang merupakan hasil pemekaran wilayah.

Gubernur Ansar menyatakan desa tersebut menjadi prioritas dalam sisa masa jabatannya.

Kemajuan juga terlihat pada sistem pembangkit isolated PLN, yakni sistem yang tidak terhubung ke jaringan utama.

Saat ini, dari 110 sistem isolated di Kepri, 41 sistem telah beroperasi selama 24 jam, dan 69 sistem beroperasi 14 jam.

Tidak ada lagi sistem yang hanya menyala 7 jam seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Jumlah ibu kota kecamatan yang hanya mendapatkan listrik 14 jam juga menurun drastis, dari 11 kecamatan pada 2020 menjadi hanya 3 kecamatan tahun ini.

Dalam periode 2021–2024, Program Kepri Terang telah membangun jaringan listrik di 59 desa dan pulau, menyediakan genset atau solar home system (SHS) di 21 pulau, serta menyalurkan 12.764 bantuan pasang baru listrik (BPBL) yang dibiayai melalui APBD, APBN, CSR, maupun program SHS.

Gubernur Ansar menegaskan bahwa penyelesaian elektrifikasi di 38 pulau tersisa dan peningkatan jam operasional sistem isolated menjadi 24 jam akan menjadi prioritas utama pemerintah provinsi.

“Kami optimistis Kepri akan sepenuhnya terang sebelum masa jabatan ini berakhir,” pungkasnya.(*)

Editor: Don

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait