Disperkim Tanjungpinang Butuh Skylift Pemotongan Kayu Lapuk yang Bahayakan Pengguna Jalan

Disperkim Tanjungpinang Butuh Skylift Pemotongan Kayu Lapuk yang Bahayakan Pengguna Jalan
Disperkim Tanjungpinang Butuh Skylift Pemotongan Kayu Lapuk yang Bahayakan Pengguna Jalan. (Foto dok Diskominfo Tanjungpinang)
Disperkim Tanjungpinang Butuh Skylift Pemotongan Kayu Lapuk yang Bahayakan Pengguna Jalan
Disperkim Tanjungpinang Butuh Skylift Pemotongan Kayu Lapuk yang Bahayakan Pengguna Jalan. (Foto dok Diskominfo Tanjungpinang)

Bentan.co.id – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertamanan Kota Tanjungpinang membutuhkan alat tambahan berupa skylift untuk pemotongan kayu lapuk di tepi jalan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Kepala Disperkim dan Pertamanan Kota Tanjungpinang, Djasman menjelaskan selama ini pihaknya terus melaksanakan pemotongan pohon yang sudah tua dan lapuk yang dinilai membahayakan masyarakat saat terjadi angin kencang.

“Setiap hari kami lakukan pemotongan pohon, tidak ada angin kencang pun kami juga kerja tiap hari,” kata Djasman, Jumat (19/11/2021).

Beberapa titik yang sudah dikerjakan cukup banyak seperti di sekitaran pamedan, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Raja Haji Fisabilillah dan terus berpindah ke jalan lainnya sesuai laporan yang masuk ke dinas yang jumlahnya mencapai ratusan.

Bacaan Lainnya

Semua pohon peneduh di tepi jalan yang mengancam warga akan dipotong. “Setiap hari kita pasti berpindah, kalau ada yang mendesak maka itu kita dulukan pengerjaanya,” paparnya.

Ia mengaku sangat paham dengan kekhawatiran warga yang meminta segera dikerjakan pemotongan pohon atas laporan tersebut, hanya saja saat ini terkendala alat.

Saat ini yang menjadi kendala adalah, sambung Djasman kekurangan alat untuk melakukan pekerjaan, hanya ada satu skylift sehingga pemotongan kayu lapuk yang dilaporkan oleh masyarakat juga menjadi terlambat ditangani.

“Sekarang kami keteteran menyelesaikan laporan dari masyarakat,” ujarnya.

Djasman mengaku sudah mengajukan penambahan alat itu termasuk membahasnya dengan pihak DPRD Tanjungpinang yang juga mendukung. Skylift itu juga sangat mahal, satu unit harganya mencapai Rp 800 juta untuk ukuran 12 meter, sedangkan ukuran 20 meter mencapai Rp 1,5 miliar.

“Kalau harganya Rp 200 juta mungkin sudah kita beli sejak tahun kemarin dua unit. Pernah kita usulkan ke provinsi tapi belum ada realisasi sampai sekarang,” terangnya.

Skylift itu, lebih jauh Djasman menyebutkan sangat perlu karena dalam pengerjaan pemotongan itu tidak mudah, banyak kabel listrik, kabel jaringan hingga rumah warga yang harus diperhatikan. “Tidak bisa tebang sembarangan macam pohon di hutan, banyak yang harus kita perhatikan,” tuturnya.

(*/Jpl)

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *