Bentan.co.id – Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan sebagai bagian dari tugasnya sebagai Ketua Komisi IV DPR RI.
Dalam kunjungan ini, ia menyempatkan diri melihat langsung kekayaan budaya Melayu yang menjadi bagian penting dari identitas Kepulauan Riau.
“Saya sangat terkesan dengan sambutan dan kekayaan budaya di Kepri. Warisan sejarah dan adat istiadat yang tetap dijaga ini adalah kekuatan bangsa yang sangat berharga,” ujar Titiek usai mengikuti rangkaian kegiatan.
Kunjungan Titiek diawali di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, di mana ia disambut secara adat melalui prosesi Tepuk Tepung Tawar—sebuah tradisi penyambutan khas Melayu.
Ia juga melihat langsung Balairung Utama LAM, yang dipenuhi ornamen budaya serta singgasana untuk penabalan gelar adat.
Setelah itu, ia mengunjungi Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri, yang menampilkan beragam produk kerajinan lokal, seperti tenun, songket, dan aksesori khas Melayu.
Titiek terlihat antusias saat melihat langsung hasil karya para pengrajin daerah.
Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Penyengat, yang dikenal sebagai salah satu pusat sejarah Melayu.
Di sana, Titiek berziarah ke makam tokoh nasional dan mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau, serta Balai Adat Melayu Penyengat.
Tak hanya fokus pada aspek budaya, kunjungan kerja ini juga meninjau sektor pertanian dan pangan.
Titiek menyambangi fasilitas Farm Layer dan Pullet milik PT Indojaya Agrinusa di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.
Fasilitas ini merupakan bagian dari anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Menurut Titiek, kunjungan ini penting untuk melihat langsung pengembangan sektor peternakan dan ketahanan pangan di daerah, yang merupakan bagian dari tugas Komisi IV DPR RI.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyambut baik kunjungan Titiek Soeharto. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk sinergi antara pusat dan daerah, serta dorongan untuk terus mempromosikan potensi budaya dan ekonomi kreatif Kepri.
“Kunjungan ini jadi momen untuk menunjukkan bahwa Kepri bukan hanya gerbang Indonesia di utara, tapi juga pusat kebudayaan Melayu yang terus berkembang,” jelas Ansar.(*)
Editor: Don
