
bentan.co.id – Sebanyak 6 rumah di Perumahan Oeban Village, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara lantaran penahan tanah setinggi lebih dari 2 meter di bagian belakang rumah-rumah tersebut ambruk sejak Sabtu (2/1/2021).
Hingga kini, baru dilakukan evakuasi longsor oleh pihak pengembang. Hal ini setelah Ketua RT 02/003 Januris komplain terhadap pengembang karena sudah 3 hari pasca longsor belum dilakukan penanganan.
Januris mengatakan, pihaknya meminta kepada pengembang untuk mengevakuasi tanah dan batu yang longsor dan mengarah ke rumah warga.
“Sudah saya marah-marahin tadi. Sekarang ini (longsor) dulu yang harus ditangani. Nanti habis ini ke bawah ke parit yang dangkal dan penuh pasir serta jalanan yang juga banyak pasir,” ucapnya.
Agar proses evakuasi tanah longsor segera dilakukan, Ketua RT tersebut terus menongkrongi lokasi agar alat berat bekerja.
Sementara itu, salah seorang warga setempat mengatakan, longsor batu miring perumahan tersebut bukan kali pertama. Saat baru-baru dibangun juga pernah longsor dan Kapolres Bintan langsung turun tangan mengevakuasi dan memperingati keras pengembang.
“Nah ini longsor lagi saat hujan Sabtu lalu. Sebagian besar warga memang sudah komplain atas pembangunan batu miring tersebut, pasalnya itu bukan miring, tapi tegang, kemudian konstruksinya tidak kuat,” katanya.
Ia mengatakan, harusnya pihak pengawasan pemerintah atau perizinan mengecek bangunan perumahan ini. Apakah sudah sesuai dengan izin yang ada.
“Yang ini longsor, roboh, nyaris bikin ambruk 6 rumah. Di bawah parit banjir, paritnya diperkecil, apa dari Dinas PUPR atau Perkim tak pernah cek pembangunannya. Perlu dievaluasi lah izin-izinya itu, sebelum makan korban jiwa,” harapnya.
(Ink/Brp)