Ansar Jawab Isu Renggangnya Hubungan dengan Wagub Marlin

Ansar Jawab Isu Renggangnya Hubungan dengan Wagub Marlin
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina berbincang di salah satu kesempatan beberapa waktu lalu.(Foto Humpro Kepri)
Ansar Jawab Isu Renggangnya Hubungan dengan Wagub Marlin
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina berbincang di salah satu kesempatan beberapa waktu lalu.(Foto Humpro Kepri)

bentan.co.id – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memberikan penjelasan terkait isu renggangnya hubungan dengan Wakil Gubernur, Marlin Agustina.

Kepada sejumlah awak media, Ansar Ahmad mengatakan, politik itu adalah kompromi. Dia yakin, akan ada solusi.

“Secara berjalan, akan selesai, sepanjang kita memahami posisi masing-masing. Kita sudah sama-sama tua, tahu bagaimana menyelesaikannya. Mari kita bekerja saja, 2024 masih lama,” kata Ansar, Senin (9/8).

Sebelum menjawab soal hubungannya dengan Wagub Marlin yang juga istri Walikota Batam Muhammad Rudi, Ansar meminta Ade Angga, salah seorang kepercayaanya yang juga Ketua Tim Pemenangan pasangan Ansar-Marlin, untuk menjawab terkait koalisi Partai Golkar dan Nasdem saat mengusung dirinya dan Marlin.

Bacaan Lainnya
Ansar Jawab Isu Renggangnya Hubungan dengan Wagub Marlin.
Gubernu dan Wakil Gubernur Kepri Ansar Ahmad-Marlin Agustina saat pelantikan di Istana Negara beberapa waktu lalu.(Foto dok Humas Kepri)

Ade yang duduk di samping Plt Karo Humas, Protokol, dan Kantor Penghubung, Hasan, menceritakan kronologis awal berkoalisi, kesepakatan, dan hal-hal yang membuat hubungan gubernur dan wagub terlihat renggang.

“Saya perlu jelaskan, karena saya salah satu yang ikut mengoreksi isi kesepakatan. Bahkan dalam kesepakatan itu, nama yang akan diusulkan sebagai sekda provinsi sengaja dikosongkan. Tidak ada nama J, agar J juga tahu bahwa tidak ada nama dia di situ. Pada poin ketiga ditambahkan, jika tidak tercapai kesepakatan, akan dilakukan musyawarah,” jelas Ade Angga.

Sebagaimana diberitakan banyak media sebelumnya, hubungan Ansar dan Marlin disebut renggang tak lama setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 25 Februari 2021.

Kondisi tersebut kabarnya dipicu dengan adanya beberapa kesepakatan antara Ansar dan Marlin disebut tidak dijalankan oleh gubernur, termasuk soal posisi sekda dan beberapa OPD.

“Saya ingin nanti di OPD menggambarkan keterwakilan semua kabupaten. Kalau misalnya ada tujuh OPD yang kita isi, Batam dapat satu, Karimun juga. Natuna dan Anambas mungkin ingin berkarier juga di pemprov. Kalau saya egois, bisa saja saya ajak dari Bintan semua,” ujar Ansar Ahmad.

Reporter: Gowest
Editor: Bram

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *