Bukan Sekadar Kurban: Inilah Makna, Sejarah, dan Hikmah di Balik Hari Raya Iduladha

Bukan Sekadar Kurban: Inilah Makna, Sejarah, dan Hikmah di Balik Hari Raya Iduladha
Hari Raya Iduladha, atau Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat, 6 Juni. F. Pexels.

Bentan.co.id – Hari Raya Iduladha, atau Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat, 6 Juni.

Iduladha menjadi penanda puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci sekaligus momentum penting bagi umat Islam untuk merenungkan nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Perayaan ini ditandai dengan pelaksanaan salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban sebagai simbol keteladanan dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.

Asal-usul Iduladha: Ujian Keimanan yang Abadi

Sejarah Iduladha bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS melalui mimpi untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

Mimpi tersebut datang berulang kali, menjadi isyarat kuat bahwa itu adalah wahyu. Nabi Ibrahim pun menyampaikan hal itu kepada putranya, dan dengan penuh ketaatan, Nabi Ismail menerima perintah tersebut tanpa keraguan.

Namun, sebelum penyembelihan terjadi, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.

Peristiwa ini menjadi simbol pengorbanan luar biasa serta ketundukan terhadap kehendak Ilahi.

Sebagai bentuk penghormatan atas peristiwa tersebut, umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban setiap 10–13 Dzulhijjah.

Makna dan Hikmah Berkurban

Berkurban bukan hanya ritual simbolik, tetapi juga bentuk kepatuhan dan kepedulian.

Ibadah ini mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam memberi dan pengorbanan demi kemaslahatan bersama.

Menurut ajaran Islam, dua pertiga bagian dari daging kurban diperuntukkan bagi orang lain, khususnya fakir miskin, sedangkan sepertiga sisanya boleh dikonsumsi oleh orang yang berkurban.

Ini menunjukkan bahwa ibadah kurban juga mengandung nilai sosial yang tinggi dalam mempererat solidaritas antarumat.

Dalam pandangan ulama, hewan kurban yang disembelih kelak akan menjadi saksi di akhirat dan datang dalam keadaan utuh sebagai pembawa pahala bagi pemiliknya.

Oleh karena itu, kurban merupakan amal jariyah yang memiliki dimensi spiritual dan sosial yang sangat kuat.

Perayaan Iduladha diawali dengan salat berjemaah, baik di masjid maupun di lapangan terbuka.

Salat ini terdiri dari dua rakaat, diikuti dengan khutbah yang biasanya mengangkat tema pengorbanan, keikhlasan, dan pentingnya berbagi.

Setelah salat, umat Islam yang mampu secara finansial melaksanakan penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta.

Daging hasil kurban kemudian didistribusikan kepada kerabat, tetangga, dan mereka yang membutuhkan.

Haji: Puncak Ibadah dalam Islam

Iduladha juga menjadi penanda puncak ibadah haji yang berlangsung di Tanah Suci Makkah.

Ibadah ini merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Ibadah haji memiliki sejarah panjang yang berakar dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah sebagai rumah ibadah.

Setelah Ka’bah selesai, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyerukan panggilan haji kepada umat manusia, sebagaimana tercantum dalam Surah Ali Imran ayat 97:

Jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia menjalani rangkaian ibadah haji pada tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah.

Melalui ibadah ini, Muslim diajak untuk mensucikan hati dan jiwa, memperkuat keimanan, serta menyempurnakan pengabdian kepada Allah SWT.

Iduladha bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan kesempatan untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah menuntut pengorbanan, keikhlasan, dan keyakinan yang kuat.

Di tengah tantangan hidup modern, semangat Hari Raya Iduladha dapat menjadi pengingat bahwa pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama tetap relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.(*)

Editor: Don

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait