Digitalisasi Pedagang Pasar, Kemendag Targetkan Satu Juta Pedagang Terintegrasi

Digitalisasi Pedagang Pasar, Kemendag Targetkan Satu Juta Pedagang Terintegrasi
Ilustrasi pedagang pasar. (Foto istimewa)
Digitalisasi Pedagang Pasar, Kemendag Targetkan Satu Juta Pedagang Terintegrasi
Ilustrasi pedagang pasar. (Foto istimewa)

Bentan.co.id – Kementerian Perdagangan menargetkan satu juta pedagang pasar, di 1.000-2.000 pasar tradisional maupun modern bakal terdigitalisasi melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat, Rabu (17/11/2021).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Oke Nurwan berharap langkah ini bisa membuat pasar rakyat tetap menjadi tujuan berbelanja masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi, khususnya di masa pandemi COVID-19.

“Hal ini kami lakukan untuk mendorong pasar rakyat agar tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdagangan melalui program digitalisasi pasar rakyat,” ujar Dirjen PDN Kemendag dalam keterangan resmi yang diterima, terkait “Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Juara Jawa Barat dan Pencanangan Pasar SIAP QRIS” di Pasar Atas Baru Cimahi, Jawa Barat baru-baru ini.

Lebih lanjut Dirjen PDN Kemendag menjelaskan, cakupan digitalisasi pasar rakyat terdiri dari aspek E-Commerce, E-Monitoring, Aplikasi Peduli Lindungi, E-Complain, Digital Marketing, ERetribusi dan E-Registrasi.

Sejalan dengan program Digitalisasi Pasar, lanjut Dirjen PDN Kemendag, pihaknya juga mendukung sepenuhnya program “Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)” yang dicanangkan Bank Indonesia.

“Selain itu, untuk membantu para pedagang berjualan secara daring, Kementerian Perdagangan juga telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Tokopedia,” imbuh dia.

Menurut Dirjen PDN Kemendag, saat ini ada delapan pasar yang menerapkan digitalisasi dengan Tokopedia, yaitu Pasar Sabilulungan Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit Kota Bandung, Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, Pasar Anyar Kota Tangerang, Pasar Kampung Baru Kota Makassar, Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar, Pasar Badung Kota Denpasar, dan Pasar Oro Oro Dowo Kota Malang.

“Kami berharap dengan peluncuran digitalisasi pasar ini para pengelola pasar, pedagang, para pelaku usaha dagang, mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan secara optimal,” tutur dia.

(*/Don)
banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *