Bentan.co.id – Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo prihatin atas pengeroyokan relawannya oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Ganjar memastikan tidak ada relawannya yang meninggal akibat penganiayaan.
Dalam sambutannya saat menghadiri acara Masayekh di Ponpes An Nawawi Berjan, di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023), Ganjar mengatakan seharusnya jika ada kesalahan ditegur dengan cara yang baik, tanpa kekerasan.
“Yo ojo ngono (konvoi motor), mungkin itu yang bikin emosi orang lain. Meskipun tentu saja caranya harus diproses saja tidak apa-apa. Tapi jangan dipukuli,” kata Ganjar.
Ganjar memastikan dari 7 korban, tidak ada yang meninggal dunia. Namun, dia mengatakan beberapa korban masih dirawat intensif di rumah sakit.
“Bahkan tadi fitnahnya pagi-pagi satu orang meninggal, saya tanya ada yang meninggal? Tidak. Nah jadi hoaks lagi,” ujarnya.
“Tidak ada yang meninggal, tapi masih ada dua di Rumah Sakit. Nanti mau saya tengok,” sambung dia.
Ganjar pun mengajak untuk menjalankan pesta demokrasi dengan penuh kedamaian. Sebab, menurutnya, jika Indonesia aman tentram, maka akan ada banyak orang yang ingin datang ke Indonesia.
“Kemudian kalau kondusivitas itu ada, rakyat kita yang di luar negeri juga melihat Indonesia nya ayem tentrem, nanti yang lain pun ingin datang ke Indonesia. Juga senang ayem tentrem, ini yang perlu kita sampaikan,” tuturnya.
Peristiwa pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud itu viral di media sosial Sabtu (30/12/2023). Dalam video beredar, dinarasikan relawan itu baru selesai mengikuti acara di Boyolali. Mereka lalu dicegat oknum TNI diduga dari Batalyon 408.
Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, menyesalkan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI Yonif 408/Suhbrastha terhadap sejumlah relawan Calon Presiden-Wakil Presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Kasus tersebut saat ini dalam penanganan Denpom IV/4 Surakarta.(*/Don)
Editor: Don