Bentan.co.id – Tren terbaru menunjukkan pergeseran menarik di kalangan Generasi Z (Gen Z) di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Semakin banyak anak muda yang mulai meninggalkan smartphone dan beralih menggunakan ponsel fitur atau handphone jadul.
Menurut laporan CNBC, keputusan ini didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kesehatan mental.
Gen Z merasa semakin kelelahan akibat notifikasi tanpa henti, tekanan sosial media, serta algoritma yang membuat mereka kehilangan fokus dan mengalami stres berkepanjangan.
Dengan kesederhanaan yang ditawarkan ponsel fitur, banyak dari mereka merasa bisa membatasi penggunaan layar, mengurangi stimulasi digital, dan memperdalam kualitas interaksi sosial di dunia nyata.
Alasan utama Gen Z meninggalkan smartphone adalah untuk mengurangi stres akibat paparan digital berlebih.
Dalam survei terbaru, sekitar 60% responden Gen Z mengaku merasa lebih tenang dan bahagia setelah beralih ke ponsel fitur.
Ponsel fitur yang hanya menyediakan layanan telepon dan SMS menawarkan pengalaman yang lebih sederhana dan minim distraksi.
Mereka terbebas dari godaan aplikasi media sosial, notifikasi berlebihan, dan konten algoritmik yang sering mengganggu konsentrasi.
Selain alasan kesehatan mental, daya tarik nostalgia terhadap desain klasik dan fungsi minimalis juga membuat ponsel fitur kembali populer di kalangan muda.
Selain faktor psikologis, faktor ekonomi turut mendorong tren ini. Dengan melemahnya daya beli, banyak Gen Z mencari alternatif perangkat komunikasi yang lebih terjangkau.
Ponsel fitur, yang dibanderol dengan harga jauh lebih murah dibandingkan smartphone, menjadi pilihan rasional untuk menghemat pengeluaran.
Beberapa perusahaan produsen ponsel fitur melaporkan adanya peningkatan penjualan di berbagai wilayah, mengindikasikan bahwa pasar ponsel sederhana ini mulai bangkit kembali.
Lebih luas, tren ini mencerminkan pergeseran nilai di kalangan Gen Z. Mereka semakin menghargai kesehatan mental, keseimbangan hidup, dan hubungan sosial yang lebih bermakna.
Fokus terhadap kehidupan nyata, aktivitas fisik, serta hobi di luar dunia maya menjadi prioritas baru.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental mendorong Gen Z untuk melakukan perubahan nyata dalam gaya hidup mereka.
Banyak dari mereka yang menyadari bahwa kecanduan smartphone berpotensi memicu kecemasan, depresi, dan isolasi sosial.
Dengan beralih ke ponsel fitur atau handphone jadul, mereka berharap dapat menciptakan batasan digital yang lebih sehat, membangun rutinitas harian yang lebih produktif, dan menghidupkan kembali koneksi tatap muka dengan keluarga serta teman.
Pergeseran ini bukan sekadar tren sesaat, tetapi menunjukkan bahwa generasi muda kini lebih kritis terhadap dampak teknologi dan berani mengambil langkah untuk menjaga kesehatan mental mereka.(*/Yto)
Editor: Don