Bentan.co.id, Tanjungpinang — Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) harus menjadi pengingat untuk terus melanjutkan perjuangan para pahlawan.
Menurutnya, semangat kemerdekaan bukan sekadar seremoni, tetapi energi yang mendorong pembangunan nyata.
“Kepri sebagai gerbang maritim dan miniatur Indonesia telah menunjukkan dirinya sebagai daerah yang menjunjung persatuan. Semangat kemerdekaan ini harus menjadi kekuatan bersama dalam membangun Bumi Segantang Lada,” ujar Ansar dalam amanatnya.
Dalam kesempatan itu, Ansar juga memaparkan sejumlah capaian pembangunan di Kepulauan Riau.
Pertumbuhan ekonomi daerah tercatat 7,14% pada triwulan II 2025, angka kemiskinan turun menjadi 4,44%, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi yang tertinggi di Sumatera dan peringkat tiga secara nasional.
“Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan ini sebagai momentum menjaga obor perjuangan agar terus menyala. Tujuannya jelas, mewujudkan Kepulauan Riau yang maju, makmur, dan merata,” tuturnya.
Gubernur Ansar bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang digelar di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Minggu (17/8/2025).
Upacara berlangsung khidmat dengan susunan petugas upacara dari unsur TNI, Polri, ASN, serta siswa-siswi SLTA terpilih se-Kepri.
Komandan upacara dipercayakan kepada Letnan Kolonel Administrasi Sudarisman Halomoan Purba, Kepala Dinas Personil Lanud Raja Haji Fisabilillah.
Sementara Perwira Upacara adalah Kapten Elektronika Dwi Ariantoro Susanto, Kepala Sentral Komunikasi Lanud Raja Haji Fisabilillah.
Wakil Ketua III DPRD Kepri Bakhtiar bertindak sebagai pembaca Teks Proklamasi, Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan OTDA Setdaprov Kepri Zainal Arifin membacakan Undang-Undang Dasar 1945, dan doa dipimpin oleh Kakanwil Kementerian Agama Kepri, Zoztafia.
Peringatan HUT ke 80 RI tahun ini mengangkat tema HUT RI ke-80 “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.(*)
Editor: Don
