Jadi Khatib di Masjid Agung Batam, Ansar Ahmad Bicara Mukjizat Alquran

Jadi Khatib di Masjid Agung Batam, Ansar Ahmad Bicara Mukjizat Alquran
Jadi Khatib di Masjid Agung Batam, Ansar Ahmad Bicara Mukjizat Alquran.(Foto Istimewa)
Jadi Khatib di Masjid Agung Batam, Ansar Ahmad Bicara Mukjizat Alquran
Jadi Khatib di Masjid Agung Batam, Ansar Ahmad Bicara Mukjizat Alquran.(Foto Istimewa)

Bentan.id – Calon Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menjadi khatib sholat Jumat di Masjid Agung Batam. Ketua Dewan Penasehat Partai Golongan Karya Provinsi Kepri ini dalam khotbahnya bicara tentang mukjizat Alqur’an sebagai pedoman hidup umat muslim, Jumat (16/10/2020).

Menurut Ansar, mukjizat Nabi Muhammad SAW memiliki kekhususan dibandingkan dengan mukjizat Nabi-Nabi lainnya. Semua mukjizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu. Sedangkan mukjizat al-Qur’an bersifat universal dan abadi yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman. “Karena itu, al-Qur’an adalah sebagai mukjizat terbesar dari semua mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada para Nabi sebelumnya dan kepada Nabi Muhammad SAW sendiri,” kata Ansar dalam khotbahnya.

Mukjizat-mukjizat para Nabi dan Rasul terdahulu, kata Ansar, berupa mukjizat materi bersifat indrawi, tetapi mukjizat Nabi Muhammad SAW berupa mukjizat ruhiyah yang bersifat rasional, kekal sepanjang masa, yaitu Al-Qur’an al-Karim sebagai mukjizat terbesar di antara mukjizat-mukjizat yang diberikan kepadanya. Begitu pula mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul sebelumnya, tidak nampak lagi fisik dan bekasnya, kecuali kisahnya saja yang dapat diketahui melalui pemberitaan al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw.

“Sebagai mukjizat terbesar, Allah memerintahkan umat muslim untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang kemudian bisa menjadikan umat muslim sebagai generasi Qurani. Generasi qurani adalah generasi yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenaran Al-Quran, membaca, menghafal dan memamahinya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupannya,” jelas Ansar.

Generasi itulah, kata Ansar dalam khotbahnya, yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup dan berada.‎ Dengan Al-Quran ini juga Rasulullah berhasil mencetak sebuah umat yang kuat aqidahnya, benar ibadahnya, dan bagus akhlaknya serta tinggi peradabannya.

Jatuh bangunnya atau maju mundurnya umat Islam sangat tergantung dari pada jauh dekatnya umat dengan kitab sucinya, Al-Quran. Jika umat Islam benar-benar menjadikan Qur’an sebagai pedoman hidupnya niscaya umat akan maju, cerdas, jaya dan sejahtera. Karena Al-Qur’an akan menuntunnya untuk selamat dan sukses di dunia dan akhirat.

Sebaliknya jika umat Islam jauh dari pedoman hidupnya maka kemunduranlah yang akan dialami. Bahkan hidupnya di dunia akan sempit dan sengsara di akhirat akan dikumpulkan dalam keadaan buta.

“Upaya untuk membuat umat ini kembali berjaya, tidak ada jalan lain kecuali mengembalikan umat Islam kepada pedoman hidupnya yakni Al-Quran. Upaya ini harus kita galakkan dan terus dilakukan kepada semua umat Islam dan terutama kepada generasi muda untuk menjadi generasi qur’ani sesuai ajaran Rasulallah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam,” tutur Ansar di akhir khotbahnya.

(*)

banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *