Jurnalis Bersatu Hadapi Era AI, Tekankan Jurnalisme Positif di Tengah Maraknya Disinformasi

Jurnalis Bersatu Hadapi Era AI, Tekankan Jurnalisme Positif di Tengah Maraknya Disinformasi
Jurnalis Bersatu Hadapi Era AI, Tekankan Jurnalisme Positif di Tengah Maraknya Disinformasi. F. Pengda IJTI Kepri.
Jurnalis Bersatu Hadapi Era AI, Tekankan Jurnalisme Positif di Tengah Maraknya Disinformasi
Jurnalis Bersatu Hadapi Era AI, Tekankan Jurnalisme Positif di Tengah Maraknya Disinformasi. F. Pengda IJTI Kepri.

Bentan.co.id – Ratusan jurnalis televisi kembali bersatu dalam Konsolidasi Nasional yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).

Ratusan jurnalis, termasuk 12 dari Kepulauan Riau, hadir untuk membahas tantangan dan peluang di era digital yang semakin kompleks.

Acara yang juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dan Ketua Umum Dewan Pers, Ninik Rahayu, ini mengusung tema “Jurnalisme Positif, Eksistensi TV Berita dan Kemerdekaan Pers di Era AI”.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam konsolidasi ini adalah maraknya disinformasi. Dengan semakin canggihnya teknologi kecerdasan buatan (AI), penyebaran berita bohong semakin mudah dan sulit dibedakan dari informasi yang benar.

Hal ini menjadi ancaman serius bagi demokrasi, terutama menjelang Pemilu 2024. Video deepfake, misalnya, telah menjadi alat yang efektif untuk memanipulasi opini publik.

Namun, para ahli yang hadir dalam acara ini melihat AI tidak hanya sebagai ancaman, tetapi juga sebagai peluang.

Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, menekankan bahwa AI dapat menjadi alat yang ampuh untuk melakukan verifikasi fakta secara cepat dan akurat.

“AI dapat membantu jurnalis dalam menyaring informasi yang berlimpah dan memastikan akurasi berita yang disampaikan kepada publik,” ujarnya.

Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mempersonalisasi konten berita, sehingga setiap individu dapat menerima informasi yang relevan dengan minat mereka.

“Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas engagement dengan audiens,” tambah Nezar.

Untuk menghadapi tantangan di era digital, para peserta konsolidasi sepakat bahwa media perlu melakukan adaptasi.

Beberapa strategi yang disarankan antara lain menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform digital, menghasilkan konten yang mendalam, akurat, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kemudian menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas konten serta membangun komunitas yang kuat antara jurnalis, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama melawan disinformasi.

Ketua Umum IJTI, Herik Kurniawan, menegaskan pentingnya konsolidasi bagi para jurnalis.

“Dalam era yang penuh ketidakpastian ini, kita perlu bersatu untuk menjaga integritas jurnalisme dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.(*/Don)

Editor: Don

banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *