Bentan.co.id – Kegiatan seminar Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian, yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkoordinasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepri, mendapat sambutan hangat kaum perempuan Provinsi Kepri, Kamis (14/7/2022).
Tiga pembicara, Danny Dwi Wulandari sebagai sub koordinator lembaga pemerintahan BNPT RI, Hardyana Susi, pegiat perempuan dari Jakarta dan Said Sudrajat, Sekretaris Kesbangpol Provinsi Kepri, terlihat bersemangat meladeni pertanyaan peserta, yang berasal dari Bhayangkari, NU, Perempuan MUI, ketua BKMT dan para tokoh perempuan dari lintas agama. Selain itu hadir juga perwakilan mahasiswi-mahasiswi Poltek Batam, Umrah, Uniba, PMII dan sejumlah kampus lainnya.
Dari awal kegiatan yang digelar Ruang Pertemuan atau aula Universitas Batam (UNIBA) Kota Batam, hingga berakhir, peserta terlihat antusias melemparkan pertanyaan seputar peran perempuan dalam membatasi radikalisme dan aksi terorisme.
Sekretaris Kesbangpol Provinsi Kepri, Said Sudrajat, mengatakan radikalisme merupakan fase awal menuju aksi teroris. Paham radikalisme menjiwai setiap aksi-aksi terorisme. Sebenarnya, seseorang yang berpikir radikal sangat bagus dalam pondasi kehidupan sehari-hari. Namun kalau sudah menjadi isme (radikalisme), ekstrimisme atau fundalisme, tentu tidak bagus. Perilakunya akan berubah menjadi buruk atau negatif.
Peran perempuan, memberi kontribusi luar basa dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Peran itu terutama dalam mempersiapkan anak-anak menjalani aktifitas sehari-hari. ”Keberhasilan anak ditentukan perempuan. Seorang ibu yang baik, tidak akan membiarkan
anaknya terjerumus aktivitas radikalisme,”katanya.
Pembicara Danny Dwi Wulandari, sub koordinator lembaga pemerintahan BNPT, mengatakan Indonesia memiliki keberagaman suku dan agama. Semua bersatu dan berjalan secara positif. Ideologi Pancasila, mampu mempersatukan keragaman yang ada. Oleh karena itu menjadi tugas
kita semua, khususnya perempuan menjaga keluarga, lingkungan dan masyarakat, untuk membentengi paham-paham asing radikalisme yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
”Peran dan tanggungjawab perempuan memberi semangat persatuan, memberantas paham radikalisme. Semangat itu telah diawali dalam rumah, lingkungan mau pun lainnya. Perempuan mampu membuktikan peran dan tanggungjawabnya ikut berkontribusi positip di lapisan
masyarakat,” terangnya.
Dalam pndangannya, kegiatan seminar perempuan TOP memviralkan perdamaian yang dipandu Sekretaris FKPT Kepri Eko Sumbaryadi ini, memiliki cara yang lembut dalam mencegah radikalisme. Hal ini penting, karena perempuan khususnya kalangan ibu menjadi salah satu
figur yang didengar dan berpengaruh dalam pendidikan anak.
Perempuan khususnya ibu-ibu, memiliki posisi sangat vital dalam keluarga. Secara luas perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikalisme.
Kegiatan ikut dihadiri beberapa pengurus FKPT Kepri, seperti Ketua Fauzi, Sekretaris Eko Sumbaryadi, Bendahara Apri, Kabid Perempuan dan Anak Fitri, Kabid Pemuda Mirza Kance, Kabid Humas Zekma Albert, serta tiga Satgas FKPT Kepri.