
Bentan.co.id – Mandalika Grand Prix Asociation (MGPA), selaku bagian dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Group, meminta maaf atas heboh kargo motor milik tim Ducati dibongkar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
MGPA juga menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin, dan mempublikasikan sehingga menimbulkan kesalahpahaman di antara pelaku industri balap motor.
“Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor tanah air dan Internasional atas insiden yang terjadi,” kata Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah seperti ditulis Antara baru-baru ini.
Ricky mengatakan secara pribadi telah mendiskusikan hal ini dengan Dorna Sport dan meminta maaf dua hari lalu dan mereka dapat mengerti. Selain itu, pihaknya menawarkan untuk berbicara dengan Ducati guna menjelaskan apa yang terjadi.
“Sebagai tindak lanjut, kami memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar ‘pit lane’ selama proses pemeriksaan,” katanya.
“Kedatangan kargo tersebut ditangani oleh pihak terkait, dalam hal ini Bea-Cukai, Freight Forwarder, dengan didampingi pihak Dorna Sport dan MGPA,” katanya.
Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai dengan aturan, telah mendapat izin, dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak Freight Forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea-Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis.
“Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo,” katanya.
Kejadian pembukaan kargo milik tim Ducati itu terjadi pada Rabu (10/11/2021) siang Wita. Kabar pembukaan kargo motor secara ilegal ini disiarkan oleh media asing, Speedweek.
Aksi oknum ini mendapatkan kecaman dari berbagai pihak karena disebut membuat malu negara.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria berkemeja putih dan topi putih membuka sarung penutup motor balap. Motor tersebut berada di dalam sebuah box.
Pria berkalung id card itu membuka secara perlahan sarung motor yang menutupi stang hingga jok. Setelah semua terbuka, ia berpose di belakang motor.
Padahal semestinya peti untuk mengirim motor hanya boleh dibuka oleh pihak Bea dan Cukai, untuk mencegah tindakan spionase dari tim lain dan manipulasi.
Setelah dilakukan penelusuran, Speedweek mengabarkan bahwa peti pengiriman motor milik Ducati itu dibuka oleh pekerja trek dari penyelenggara lokal MGPA.