Batam – Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura mendorong penambahan rute penerbangan ke wilayah perbatasan, khususnya Anambas dan Natuna.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan bersama Komite II DPD RI di Bandara Hang Nadim, Batam, Jumat (26/9/2025).
Nyanyang mengatakan kondisi geografis Kepri yang berbentuk kepulauan memang penuh tantangan, sehingga akses transportasi udara menjadi sangat penting.
“Kapasitas pesawat perintis saat ini masih terbatas. Selain Susi Air dan Fast, kita butuh tambahan maskapai dengan standar kenyamanan dan keamanan yang lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya, penambahan frekuensi dan kapasitas penerbangan akan berpengaruh besar pada aksesibilitas masyarakat, terutama yang tinggal di perbatasan.
Hal ini juga diyakini bisa mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, kuliner, restoran, hingga perhotelan.
“Kepri sedang difokuskan menjadi destinasi Wonderful Indonesia, Wonderful Kepri, dan Visit Kepri 2027. Untuk itu, infrastruktur, kenyamanan, dan keamanan harus terus ditingkatkan. Apalagi Kepri sudah masuk dalam 10 besar daerah teraman di Indonesia,” tambahnya.
Nyanyang juga menekankan perkembangan positif perekonomian Kepri. Pada kuartal II 2025, pertumbuhan ekonomi tercatat 7,14 persen, naik dari 4,90 persen pada periode yang sama tahun 2024.
Capaian ini menjadi yang tertinggi di Sumatera dan peringkat ketiga nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri tahun 2024 meningkat menjadi 79,89 poin, naik 0,81 poin dari tahun sebelumnya.
Pencapaian ini menempatkan Kepri di posisi pertama se-Sumatera dan ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Nyanyang juga menyinggung upaya Pemprov Kepri untuk terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat maupun negara tetangga, termasuk rencana koordinasi dengan Dirjen Imigrasi untuk memperluas fasilitas bebas visa kunjungan singkat.
“Kerja sama dengan Malaysia dalam mempermudah akses keluar-masuk wilayah Kepri,” ujar Nyanyang Haris.(*)
Editor: Don