Percepat Penanggulangan Penyakit ASF, Kabaratan Tinjau Ternak Babi di Pulau Bulan

Percepat Penanggulangan Penyakit ASF, Kabaratan Tinjau Ternak Babi di Pulau Bulan
Percepat Penanggulangan Penyakit ASF, Kabaratan Tinjau Ternak Babi di Pulau Bulan. Foto: Barantan Tanjungpinang.
Percepat Penanggulangan Penyakit ASF, Kabaratan Tinjau Ternak Babi di Pulau Bulan
Percepat Penanggulangan Penyakit ASF, Kabaratan Tinjau Ternak Babi di Pulau Bulan. Foto: Barantan Tanjungpinang.

Bentan.co.id – Satu bulan pasca penutupan pintu ekspor babi ke Singapura, Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Bambang meninjau upaya penanggulangan virus ASF di Pulau Bulan, Kota Batam.

Ia mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, upaya percepatan penanganan penyakit ASF mesti segera dilakukan.

“Menjadi kewajiban kami untuk melakukan pengawalan agar babi asal Pulau Bulan dapat kembali memenuhi permintaan pasar ekspor,” ujarnya, Rabu (25/5/2023).

Bambang juga mengingatkan agar penerapan SOP Biosecurity di Pulau Bulan dilakukan dengan ketat, mulai dari prosedur biosecurity para pekerja, alat angkut, sampai kondisi pakan babi juga harus menjadi perhatian.

Bambang juga mempertanyakan progres persiapan implementasi sub kompartemen bebas ASF di Pulau Bulan, yang telah disepakati oleh Singapur.

Pada kesempatan kali ini, perwakilan PT. ITS, Tjatur Isnandar menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mengembalikan populasi babi di Bulan Farm seoptimal mungkin agar dapat kembali memenuhi permintaan pasar ekspor.

“Populasi yang tersisa saat ini 50 ribu ekor dan target kami dalam waktu paling lama satu tahun kami bisa kembali mencapai 200 ribu ekor populasi, karena dahulu permintaan singapur itu 1000 ekor per hari,” terangnya

Bahkan, ia meyakinkan Kabarantan proses repopulasi dapat dipercepat dengan adanya rencana impor vaksin ASF dari Vietnam.

Untuk itu pihaknya mohon arahan Kabarantan untuk dapat mengizinkan pemasukan vaksin ASF asal Vietnam tersebut untuk dapat dikembangkan secara mandiri di Pulau Bulan.

Menurutnya, Pemerintah akan mendukung pelaku usaha yang berinisiatif untuk melakukan pengembangan vaksin secara mandiri namun tetap harus mengikuti prosedur yang berlaku.

Kepala Karantina Tanjungpinang, Aris Hadiyono, menginformasikan bahwa per tanggal 8 Mei 2023 pihaknya telah kembali melakukan sertifikasi pengeluaran karkas daging babi asal Pulau Bulan sebanyak 112 kali untuk kebutuhan lokal.

“Sejak pejabat otoritas veteriner propinsi Kepulauan Riau membuka lalu lintas produk hewan dari Pulau Bulan untuk wilayah Kota Batam, pejabat karantina telah melakukan sertifikasi sebanyak 112 kali pengiriman dengan total 38 ton,” papar Aris.(*/Brp)

Editor: Don
banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *