bentan.co.id – Pesawat P-8 Poseidon milik Amerika Serikat (AS) akan diterjunkan mencari kapal selam KRI Nanggala-402. Pesawat P-8 Poseidon tersebut akan meluncur dari Bandara Ngurah Rai Bali menuju ke lokasi pencarian sore ini.
“Nanti pukul 16.00 WITA pesawat Poseidon akan takeoff dari Bali dan melakukan kegiatan pencarian,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono seperti dilansir Antara, Sabtu (24/4/2021).
Tak hanya pesawat P-8 Poseidon, sejumlah kapal canggih milik negara tetangga juga tengah menuju ke lokasi pencarian malam ini. Kapal MV Swift Rescue dari Singapura dan HMAS Sirius masih dalam perjalanan menuju perairan Bali.
“Untuk kapal MV Swift Rescue dari Singapura akan tiba pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WITA dan HMAS Sirius juga belum tiba,” tuturnya.
Kemudian, Julius menyebut KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga akan turut dikerahkan dalam pencarian kapal selam tersebut. KRI Rigel memiliki teknologi magnet yang bisa mendeteksi benda di dalam air.
“KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa,” ujar Julius.
Sementara itu, Julius menjelaskan terkait area pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih difokuskan di sembilan titik, termasuk sekitar Celukan Bawang.
Menurutnya penyisiran juga akan disesuaikan dengan temuan awal tumpahan minyak hingga daya magnet yang besar.
Seperti diketahui, sudah lewat 72 jam sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak. TNI AL dibantu sejumlah negara masih berupaya mencari KRI Nanggala-402.
“Masih SAR (search and rescue) terus. (Kekuatan SAR) masih seperti kemarin. (Kapal penyelamat) Singapura masih belum datang. Kapal Swift Rescue itu nanti jam 23.00 baru sampai,” terang Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Sabtu (24/4/2021).
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/4/2021) dini hari. Hingga kini, pukul 09.49 WIB, belum ada kabar kapal yang ditumpangi 53 awak tersebut bisa dievakuasi.