
Bentan.co.id – Seorang warga di Tanjungpinang ditemukan meninggal gantung diri, sebelum melakukan aksinya pria tersebut menulis surat wasiat kepada keluarganya.
Pria tersebut diketahui bernama Heri alias Ahay (43), warga Jalan Potong Lembu, Lorong Banjar, Kelurahan Kamboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat.
Penemuan jasad Heri itupun membuat heboh warga sekitar, dan mereka pun terlihat memadati lokasi tempat penemuan mayat Heri tersebut, pada Rabu (18/10/2023) sore tadi.
Kapolsek Tanjungpinang Barat, Iptu Andri Warman mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi gantung diri ditempat jemuran baju, lantai empat ruko miliknya.
Jasad Heri, kata Iptu Andri, pertama kali ditemukan oleh Uli Asisten Rumah Tangga (ART), yang saat itu hendak mengambil jemuran di lantai 4 lantaran kondisi saat itu dalam keadaan hujan.
“ART bernama Uli pertama kali temukan jasad Heri, dia mau angkat jemuran dimana saat itu hujan,” kata Iptu Andri.
Uli yang kaget melihat Heri mininggal dunia dalam kondisi gantung diri, lanjut Iptu Andri, langsung melaporkan ke keluarga korban dan kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Tanjungpinang Barat.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, jelasnya, Polsek Tanjungpinang Barat bersama tim Inafis Satreskrim Polresta Tanjungpinang, langsung terun kelokasi untuk mengevakuasi jasad korban.
Dilokasi kejadian, tambah Iptu Andri, polisi menemukan kertas kecil tidak jauh dari lokasi korban gantung diri. Dimana dalam surat tersebut bertuliskan bahwa uang yang dimiliki korban diserahkan untuk pamanya.
“Saat kami mau evakuasi korban, kami temukan kertas kecil atau surat wasiat untuk keluarganya, tulisannya uang yang dimilikinya untuk pamannya. Kami juga temukan hp, beberapa pecahan uang seratus dan uang Dollar,” sebut Iptu Andri.
Kemudian, Iptu Andri menyampaikan, berdasarkan dari keterangan keluarganya, korban bekerja sebagai seorang pemandu wisata atau Tour Guide di Bali. Korban diketahui baru tiba di Tanjungpinang dan sempat melaksanakan sembahyang disalah satu Vihara yang berada di batu 8, Tanjungpinang.
“Dia (korban) baru sampai di Tanjungpinang, korban ini sengaja datang ke Tanjungpinang untuk sembahyang. Korban ke Vihara itu jam 11.00 wib, lalu pulang lagi kerumah, diduga usai sembahyang itu dia nekat gantung diri itu sekitar jam 02.00 wib jasadnya ditemukan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, jasad korban telah dievakuasi dan dibawa ke RSUP Tanjungpinang, guna untuk dilakukan visum. Kemudian, saat ini polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Jasadnya udah dibawa ke RSUP Tanjungpinang untuk divisum, dari penyelidikan sementara tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Kami juga masih selidiki penyebab korban nekat gantung diri,” ujarnya. (Yto)