bentan.co.id – Tersangka penipuan Vina Saktiani membantah bahwa telah menjanjikan anak korban untuk lulus seleksi penerimaan taruna IPDN. Menurutnya uang yang diterimanya untuk Bimbingan Belajar (Bimbel) di Batam.
“Saya tidak pernah menjanjikan, kalau ada saya menjanjikan berarti saya tidak menganjurkan mengikuti bimbel lebih dulu. Pas di seleksi TKD memang hasil anak yang bersangkutan nilai kurang, makanya saya bilang tidak lulus,” ucap Vina, Jumat (4/6/2021).
Menurut Vina, korban menemui dan meminta bantu agar anaknya lulus IPDN. “Jadi korban yang datang ke tempat saya dan meminta tolong bukan saya yang menghubungi korban,” kata Vina.
Baca juga: Tipu Anggota DPRD Bintan, Vina Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Untuk duit yang telah diberikan kepada dirinya, Vina mengaku telah berupaya mengembalikan RP 190 juta, sedangkan sisanya Rp 110 juta dia meminta korban untuk bersabar. “Sisa udah disediakan, tapi belum ada informasi lebih lanjut,” tuturnya.
Vina Saktiani, ASN Pemko Tanjungpinang harus mendekam di Rutan Polres Tanjungpinang karena dilaporkan oleh oknum Anggota DPRD Bintan berinisial TZ. Korban merasa tertipu karena telah menyetorkan uang Rp 300 juta untuk meloloskan anaknya menjadi taruna IPDN. Bukannya lolos, anak korban justru gugur pada tahap Tes Kompetensi Dasar (TKD) taruna IPDN.
Baca juga: Menyerahkan Diri ke Polisi, Vina Ditahan di Rutan Polres Tanjungpinang
Vina dijerat pasal 378 dan 372 KUHPidana dan terancam hukuman 4 tahun penjara. Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Rio Reza Parindra mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya segala bentuk modus penipuan.
“Intinya jika ingin mengikuti seleksi apa pun itu tidak dibenarkan bahwa menggunakan uang pelicin atau lain sebagainya. Kita lakukan usaha maksimal dan berdoa kepada Tuhan serta percaya kemampuan diri,” imbaunya.
Reporter: Zuprianto
Editor: Bram
