
Bentan.co.id – Tim gabungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dan University of Napoli L’Orientale, Italia meneliti keberadaan sebuah bangkai kapal kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-11 hingga ke-12.
Bangkai kapal pertama kali ditemukan pada tahun 2016 oleh staf Nirwana Gardens, Bintan. Setelah dilakukan investigasi mendalam, BRIN dan universitas Italia memulai proyek penelitian yang bertujuan untuk mengungkap lebih banyak tentang kapal kuno ini, termasuk teknologi pembuatan kapal pada masa lalu di Asia Tenggara.
Penelitian yang telah berjalan sejak tahun 2023 ini telah berhasil mengungkap detail tentang kapal tersebut.
Dengan panjang sekitar 23,4 meter dan lebar 6 meter, kapal ini memiliki kondisi yang tergolong baik karena terkubur dalam lapisan pasir.
Analisis awal menunjukkan bahwa kapal ini memiliki konstruksi yang unik, menggabungkan teknik pembuatan kapal khas Asia Tenggara dengan pengaruh dari budaya maritim lainnya.
Peneliti Arkeolog BRIN, Alqiz Lukman mengatakan penelitian dilakukan untuk mengetahui sejarah kapal tersebut. Mengingat wilayah perairan Kabupaten Bintan merupakan jalur perdagangan sejak zaman dahulu.
Selain penemuan bangkai kapal, para peniliti juga menemukan benda lain berupa, tembikar, keramik serta koin China.
“Kalau dari penelitian yang terakhir, kapal ini berasal dari abad 11-12 masehi. Memang fokusnya untuk penelitian arkeologi, buat historisnya, bagaimana perjalanan Bintan ini bagian dari jalur perdagangan maritim”
Selain di Pantai Nirwana Garden, peneliti Arkeolog juga menemukan kapal kuno yang terkubur di pesisir Pantai Senggiling dan Trikora. Sebagaiman diketahui, wilayah Perairan Kabupaten Bintan merupakan jalur perdagangan lintas negara.
Tak jarang ditemukannya situs-situs arkeologi, salah satunya situs kapal karam dan barang komoditasnya yang berisi keramik dan tembikar kuno asal Tiongkok.(Ink)
Editor: Don