Olahan Kelapa dari Bintan Senilai Rp 819 Juta Diekspor Ke USA

Olahan Kelapa dari Bintan Senilai Rp 819 Juta Diekspor Ke USA
Kelapa parut kering. (Foto dok Barantan)
Olahan Kelapa dari Bintan Senilai Rp 819 Juta Diekspor Ke USA
Kelapa parut kering. (Foto dok Barantan)

Bentan.co.id – Karantina Pertanian Tanjung Pinang sukses mendampingi produk olahan kelapa berupa kelapa parut kering atau dessicated coconut dan coconaut chips milik PT. BOF menembus pasar USA untuk pertama kalinya.

Mengawali 2022, ekspor perdana kelapa parut kering dengan jumlah 12,4 ton dan coconut chips sejumlah 5,6 ton, dengan nilai ekonomi Rp819,4 juta ini menggairahkan semangat gerakan tiga kali lipat ekspor (GraTiEks) yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan karantina berperan aktif dalam mendorong suksesnya program gratieks dengan memberi pelayanan AKTIF Ekspor (antar kirim sertifikat ekspor), sehingga dengan pelayanan ini pengguna jasa hanya mengirimkan PPK online, selanjutnya sertifikat akan diantar ke tempat pengguna jasa setelah serangkaian pemeriksaan sertifikasi dilalui dan pembayaran PNBP diselesaikan via e-billing.

“Ini adalah terobosan awal tahun 2022, semoga menjadi awal yang baik dan ekspor terus meningkat tahun ini,” ujar Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang

Bacaan Lainnya

Shipping PT BOF, Yovita menjelaskan bahwa pengiriman ini adalah permintaan pertama mereka yang dikirim dalam satu kontainer dengan standar food grade.

“Pasar produk olahan kelapa di luar negeri sangat terbuka, tidak hanya olahan daging kelapanya saja, melainkan olahan sabut kelapa pun diminati pasar di luar negeri,” ujar Yovita

“Dengan terbukanya pasar USA, ini merupakan angin segar bagi petani kelapa di Indonesia, sehingga para petani tak perlu resah lagi akan serapan pasarnya. Menanam kelapa merupakan investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan, karena dari bunga, buah, daun bahkan batang kelapa semua memiliki nilai jual, ” kata Raden

Raden menambahkan Bapak Menteri Pertanian menyampaikan bahwa usaha dibidang pertanian itu sangat menjanjikan dan terbukti mampu menjadi penopang perekonomian Indonesia ditengah pandemi, karena kebutuhan pangan itu tidak dapat dielakkan disituasi apa pun.

Usaha di bidang pertanian bisa dari budidaya tanaman, pengolahan dan pengepakan bahkan transportasi. Petani milenial tidak harus berjibaku dengan lumpur, menjadi trader komoditas pertanian pun suatu peluang yang sangat bagus.

“Saat ini di kawasan industri di Kabupaten Bintan tersebut sedang di bangun pengolahan sabut kelapa yang pasarnya berorientasi ekspor. Bila semua telah berjalan, ini akan menjadi sistem pengolahan kelapa yang terintegrasi dalam satu lokasi, sehingga kelapa dari kebun yang telah terregister organik bisa langsung masuk pabrik tanpa harus dikupas terlebih dahulu,” tutup Raden.

(*/Yto)

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *