Padusan, Tradisi Bersuci Jelang Ramadan yang Kian Populer di Jawa

Padusan, Tradisi Bersuci Jelang Ramadan yang Kian Populer di Jawa
Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai padusan. F. Dok Pemkab Klaten.

Bentan.co.id – Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai padusan.

Ritual ini dilakukan sehari sebelum puasa dimulai dengan mandi bersama di mata air, sendang, atau kolam alami.

Lebih dari sekadar kebiasaan turun-temurun, padusan kini juga menjadi bagian dari industri pariwisata tahunan.

Padusan berasal dari bahasa Jawa adus, yang berarti mandi. Budayawan Universitas Gadjah Mada, Rudy Wiratama, menjelaskan bahwa tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk pensucian diri, baik secara lahir maupun batin, sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Sebagai simbol pembersihan diri, padusan dipercaya membantu individu mempersiapkan diri secara spiritual sebelum menjalankan ibadah puasa.

Tradisi ini berakar dari budaya Jawa pra-Islam, yang sudah mengenal berbagai ritual mandi sebelum menjalani puasa tertentu, seperti mutih, ngrowot, dan ngebleng.

Pada era Hindu-Buddha, padusan dikenal dengan istilah Dewa Sraya, yakni mandi keramas untuk membersihkan diri dari dosa.

Tradisi ini bahkan disebut dalam Kakawin Bharatayuddha, karya sastra dari masa pemerintahan Raja Jayabaya (1135-1157 M). Ketika Islam masuk ke tanah Jawa, tradisi ini tetap dipertahankan dengan sentuhan nilai-nilai Islam.

Para penyebar Islam di Jawa, yang berlandaskan ajaran Ahlussunah wal Jamaah dan bercorak tasawuf, menerapkan prinsip al-muhafadzah ‘ala al-qadim as-shalih wa al-akhdzu bil jadid al-ashlah—mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengadaptasi unsur baru yang lebih sesuai dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, padusan tetap lestari sebagai bagian dari persiapan spiritual menyambut bulan suci.

Seiring perkembangan zaman, padusan tidak hanya menjadi bagian dari ibadah, tetapi juga mendukung sektor pariwisata di berbagai daerah di Jawa.

Salah satu lokasi paling populer untuk padusan adalah wisata umbul (mata air) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sehari sebelum Ramadhan, tempat-tempat seperti Umbul Ponggok dan Umbul Manten dipadati oleh masyarakat yang ingin menjalankan tradisi ini.

Meskipun tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam, padusan tetap menjadi simbol kesiapan mental dan fisik sebelum memasuki Ramadhan.

Bagi generasi muda, tradisi ini bisa menjadi momen refleksi sekaligus kesempatan untuk menikmati wisata budaya yang kaya makna.(*/Yto)

Editor: Don

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *