
Bentan.co.id – Pemerintah Provinsi Kepri mendukung upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh perguruan tinggi se-Kepri bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Gubernur pravelensi angka stunting secara nasional menjadi 14 persen.
“Angka stunting di Kepri cukup rendah, yaitu 16,8 %, urutan nomor dua terbawah, yakni nomor 33 dari 34 Provinsi di Indonesia. Meski begitu kita tetap punya kewajiban untuk mengakhiri stunting di Kepri. Menurunkan angka stunting seminimal mungkin bahkan sampai tuntas . Dan ini menjadi target kita semua dan dilakukan bersama-sama oleh semua stake holder yg ada di Kepri. Kepri benar-benar harus zero stunting,” tutur Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Gubernur Ansar menambahkan, menyelesesaikan persoalan stunting harus dilakukan secara integral holistik dan dengan kualitas yang bagus. Ikut sertanya seluruh perguruan tinggi di Kepri diharapkan bisa memenuhi penuntasan stunting dengaj kualitas yang bagus.
Perguruan tinggi bisa mengambil peran dengan cara memanfaatkan riset, penelitian, inovasi dan bahkan belajar dari beberapa negara lain dalam menuntaskan stunting. Atau bisa dengan menyusun berbagai strategi lainnya.
“Komitmen perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam penuntasan angka stunting di Kepr. Banyak hal yang bisa dilakukan, mulai riset sampai penelitian penanganan stunting dari negara lain,” ujar Ansar.
Selain perguruan tinggi, Pemprov Kepri, lanjut Ansar, juga akan mendukung penuh usaha sub sistem lainnya dalam upaya penuntasan stunting seperti pendamping keluarga, mahasiswa peduli stunting, TP PKK seluruh Kabupaten/Kota dan Posyandu.
Gubernur Ansar juga meninjau pelaksanaan vaksin ibu hamil dan menyusui yang diinisiasi Binda (Badan Intelijen Daerah) Kepri, pelayanan KB dan Vasektomi bersama BKKBN Kepri bertempat di Rumah Sakit Bunda Halimah.