Bentan.co.id – Mulai langkanya minyak goreng di beberapa daerah di kabupaten bintan, mulai memberikan dampak kepada masyarakat. Khususnya pada para pedagang yang bahan pembuatan dagangannya sangat banyak membutuhkan minyak goreng.
Sejak ditetapkan nya HET tertinggi oleh pemerintah beberapa waktu lalu banyak memberikan dampak ke masyarakat, baik itu dampak yang positif dan juga negatif, di kabupaten bintan sendiri salah seorang pedagang keripik harus berhenti membuat keripik lantaran mulai susahnya mendapat minyak goreng dipasaran.
Salah seorang pedagang keripik di kampung jawa, kelurahan sei lekop, kabupaten Bintan Miarni mengeluhkan mulai susahnya mendapat minyak goreng saat ini, yang mana sempat lancar namun kini tiba tiba seakan menghilang dari pasaran,” biarlah yg kemaren ada harga 14 ribu yg penting ada, ini sekarang susah betul”, keluhnya.
Sehari dirinya bisa memproduksi keripik ubi sebanyak 30 kg hingga 40 kg ubi, dan menghabiskan minyak goreng sebanyak 10 hingga 12 liter, namun semenjak susahnya didapat kini dirinya harus berhenti memproduksi keripik miliknya. ” Sekarang harus stop bikin keripik, ga tau mau goreng pake apa “, terangnya.
Dirinya mengaku sudah seminggu ini tidak membuat keripik, ia berharap agar ada solusi atas susahnya mendapat minyak goreng saat pemerintah menetapkan satu harga. ” Semoga minyak ada lagi biar bisa jualan kembali,” harapnya.
(Ink)
