bentan.co.id – Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di wilayah Kota Batam. Kali ini ratusan pelajar Madrasah Aliyah dan pondok pesantren menerima vaksinasi yang difasilitasi oleh BIN (Badan Intelijen Negara) Daerah Kepri, Kamis (29/7/2021).
“Terima kasih atas kehadiran anak-anak ibu semua dengan sukarela dan senang hati untuk divaksin. Vaksinasi ini memang harus diberikan kepada kalian dengan tujuan mengurangi penularan dan memutus mata rantai Covid-19. Selain itu supaya pembelajaran tatap muka bisa kembali kita laksanakan,” ungkapnya.
Tidak itu saja, Ia juga mengajak siswa untuk meyakinkan orangtua mereka yang masih ketakutan dengan vaksinasi. Begitu juga kepada sesama siswa-siswi yang masih enggan divaksin.
Baca juga: Kepri Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak 2021
“Kasih tahu orangtua dan kawan-kawan lainnya yang masih takut divaksin untuk mau divaksin. Ini untuk keselamatan kita semua. Ibu tahu kalian semua sudah rindu pembelajaran tatap muka. Maka itu mari kita saling mengajak untuk vaksin agar wabah ini tidak berlarut sampai tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam Zulkarnain Umar menyebutkan kegiatan vaksinasi untuk pelajar Madrasah Aliyah dan para santri pondok pesantren ini merupakan kegiatan perdana dilakukan untuk kalangan ini.
“Ada sekitar 7213 orang yang akan divaksin dari total 10.000 orang. Sisanya 3000 an lagi kami berharap juga diprioritaskan. Tujuan kita untuk generasi sehat bangsa dan meningkatkan kualitas hidup sehat,” tuturnya.
Baca juga: Aplikasi SI JEMPOL Raih Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji
Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah MAN Batam, Khirina melalui Kepala T.U MAN Batam Kepala Nofrijon mengucapkan terima kasih atas dipercayanya MAN Batam sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi siswa-siswi Madrasah dan santri pondok pesantren se-Batam. Menurutnya vaksinasi pelajar disambut dengan baik dan tidak ada penolakan.
“Saat kita umumkan pelaksanaan vaksinasi banyak yang datang, patuh dan sangat tertib. Rata-rata mereka mau divaksin supaya bisa cepat bisa belajar tatap muka. Sudah bosan belajar online kata siswa-siswi ini. Jadi, kami para guru, dibantu pramuka dan OSIS turut membantu Kabinda di lapangan untuk pelaksanaan proses vaksinasi ini,” jelasnya.