Bentan.co.id – Batam telah menjelma menjadi kawasan ekonomi strategis dengan pertumbuhan yang impresif dalam beberapa dekade terakhir.
Berkat kebijakan tepat dan berbagai proyek strategis, Batam terus berkembang pesat dan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kemajuan Batam tak lepas dari peran strategis Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam mengelola dan mengembangkan wilayah ini.
Sejak didirikan pada tahun 1971, Pulau Batam terus bertransformasi menjadi pusat industri dan perdagangan penting di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Batam mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.
Hal ini tercermin dari peningkatan realisasi investasi yang signifikan. Pada tahun 2023, total realisasi investasi di Batam mencapai Rp15,6 triliun, dengan rincian PMDN sebesar Rp6,8 triliun dan PMA sebesar Rp8,8 triliun.
Batam menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi di Kepri, dengan kontribusi mencapai hampir 80 persen. Hal ini menjadikan Batam sebagai destinasi utama investasi di wilayah tersebut.
Negara-negara di Asia dan Eropa mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam pada tahun 2023. Singapura menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi, diikuti oleh Tiongkok.
Selain itu, lima negara Eropa yaitu Perancis, Luxembourg, Swiss, Inggris, dan Jerman juga masuk dalam 10 besar investor asing di Batam.
Peningkatan investasi di Batam tidak hanya menghasilkan angka-angka statistik yang positif, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi di Batam tidak hanya menguntungkan bagi wilayah itu sendiri, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam di tahun-tahun mendatang.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah Batam secara keseluruhan.(*)
Editor: Don