Bentan.co.id – Film horor Pabrik Gula yang baru saja tayang di bioskop Tanah Air langsung mencuri perhatian warganet.
Selain kisahnya yang menyeramkan, lokasi syuting film ini juga menarik perhatian, salah satunya adalah Pabrik Gula Gondang di Klaten, Jawa Tengah.
Bangunan bersejarah ini menyimpan jejak kejayaan industri gula era kolonial dan kini menjadi satu-satunya museum gula di Jawa.
Terletak Strategis di Jalur Utama Jogja–Solo
Pabrik Gula ini terletak di pinggir Jalan Raya Jogja–Solo, sekitar 27 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.
Didirikan pada masa pendudukan Belanda, pabrik ini termasuk salah satu dari 180 pabrik gula yang aktif di Jawa Tengah pada masanya.
Awalnya bernama Pabrik Gula Gondang Winangoen, lalu berubah menjadi Gondang Baru pada era 1960-an.

Salah Satu dari Delapan Pabrik Gula Terkemuka di Jawa
Klaten dikenal sebagai wilayah subur, sehingga menarik perhatian pemerintah kolonial Belanda untuk membangun kebun tebu dan pabrik pengolahan gula.
Pabrik Gula ini didirikan oleh perusahaan swasta Belanda, Klattensche Cultuur Maatschappij, dan mulai beroperasi pada 1927.
Saat itu, perusahaan ini mengelola delapan pabrik gula utama di Jawa, termasuk Gondang Winangoen di Klaten, Poendoeng di Yogyakarta, Mojo Sragen dan Delanggoe di Surakarta, hingga Tanjong Modjo di Kudus.
Keunggulan pabrik ini terletak pada penggunaan teknologi double carbonated system dalam proses pengolahan gula, sebuah teknologi modern pada awal abad ke-20.

Satu-satunya Museum Gula di Jawa
Meski sudah tidak aktif memproduksi gula, bangunan utama Pabrik Gula Gondang masih utuh dan terawat.
Di area tersebut masih dapat ditemukan bekas pabrik, gudang, perkantoran, hingga lokomotif uap dan rel kereta tebu yang dulunya berfungsi untuk distribusi hasil panen.
Sejak 2009, kawasan ini dialihfungsikan menjadi agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi, tanpa menghilangkan nuansa historisnya.
Menariknya, di lokasi ini juga berdiri Museum Gula Gondang Winangoen, satu-satunya museum gula di Pulau Jawa.
Museum ini diresmikan pada 11 September 1982 oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu, H. Soepardjo Roestam, dengan dukungan Dirut PTP XV–XVI, Ur. Waryatmo.
Kini, eks Pabrik Gula Kondang ini tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah industri gula, tetapi juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata edukatif hingga lokasi resepsi pernikahan yang unik.(*)
Editor: Don