Bentan.co.id – Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau, melalui Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), berhasil mengungkap sekitar 228 situs judi online yang beroperasi di Batam dan dikendalikan dari Kamboja. Temuan ini terpantau sepanjang Januari hingga Oktober 2024.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, Kombes Putu Yudha Prawira, menyatakan bahwa seluruh situs tersebut menggunakan alamat IP dari Kamboja.
“Semua IP Address-nya berasal dari Kamboja,” ungkap Kombes Putu.
Dalam upaya memberantas aktivitas ilegal ini, Polda Kepri telah melakukan pemantauan intensif selama sepuluh bulan terakhir.
Mereka juga merekomendasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir situs-situs tersebut.
Lebih lanjut, Kombes Putu menjelaskan bahwa Tim Cyber Crime Polda Kepri telah menangani enam kasus terkait judi online, dengan enam tersangka yang berhasil diamankan.
Satu rekening judi telah dibekukan, sementara lima tersangka masih dalam tahap penyidikan dan satu tersangka telah mencapai tahap dua.
“Dari enam kasus, lima tersangka masih dalam proses penyidikan, sedangkan satu lainnya sudah pada tahap dua,” jelas Putu.
Pemberantasan judi online ini adalah bagian dari komitmen Polda Kepri untuk mendukung instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa judi online merupakan ancaman serius bagi ekonomi dan sosial masyarakat.
Kombes Putu juga menegaskan pentingnya pengawasan dan patroli siber yang terus-menerus, serta mengajak masyarakat untuk turut aktif melaporkan aktivitas mencurigakan terkait judi online kepada pihak kepolisian.
“Kami terus melakukan pengawasan, dan kami berharap masyarakat melapor jika menemukan situs atau kegiatan yang mencurigakan,” tutup Yudha.(*)
Editor: Don
