Dongkrak Pariwisata, Gubernur Ansar Minta Travel Bubble Segera Diberlakukan

Dongkrak Pariwisata, Gubernur Ansar Minta Travel Bubble Segera Diberlakukan
Seorang karyawan Bintan Resort Cakrawala sedang menyemprotkan desinfektan di Kawasan Lagoy Bay. f. dok BRC.
Dongkrak Pariwisata, Gubernur Ansar Minta Travel Bubble Segera Diberlakukan
Seorang karyawan Bintan Resort Cakrawala sedang menyemprotkan desinfektan di Kawasan Lagoy Bay. f. dok BRC.

Bentan.co.id – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad meminta agar kebijakan travel bubble bisa segera direalisasikan. Karena menurutnya, travel bubble akan kembali mendongkrak sektor pariwisata yang turun akibat wabah Covid 19.

Hal itu disampaikan Gubernur Ansar saat Rakortas Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto melalui video Conference, Sabtu (8/1/2022).

“Karena kondisi pariwisata di Kepri memang sudah sangat memprihatinkan. Kita selalu melakukan pertemuan dengan pengusaha pengelola pariwisata, khususnya wisata leisure yang sampai saat ini tidak ada sama sekali wisatawan mancanegara yang masuk ke Kepri,” kata Ansar pada Video Conference Rakortas Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Sabtu (8/1/2022).

Bilateral VTL antara Indonesia dan Singapura memang menjadi salah satu agenda pembahasan rakortas tersebut selain perkembangan persiapan vaksinasi dosis lanjutan (booster), penetapan pemisahan level asesmen untuk daerah pintu masuk bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), serta persiapan penyelenggaraan MotoGP 2022 di KEK Mandalika.

Gubernur Ansar menyebut angka pengangguran terbuka di Kepri saat ini sudah di atas 9,9 persen. Penyumbang terbesarnya dari sektor pariwisata. Sedangkan untuk sektor yang lain sudah mulai menunjukkan perbaikan.

“Untuk itu setelah 2 minggu ke depan kita mengevaluasi perkembangan omicron, barangkali kita sudah dapat memulai bentuk travel bubble di kawasan-kawasan khusus yang memang sudah kita sepakati sebagai pilot project seperti Bintan Resort dan Nongsa Sensation dengan isolated area,” usul Ansar.

Menurut Ansar, berdasarkan hasil evaluasi Pemprov Kepri dengan pihak Singapura mengenai persiapan, kedua kawasan tersebut sudah sangat siap. Baik dari segi sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), penerapan bluepass, dan juga fasilitas-fasilitas PCR yang lain.

“Kita juga mewajibkan mereka menyediakan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) agar semua dapat terdeteksi dengan cepat (hasil PCRnya). Jadi kalau dalam dua minggu ini sudah membaik mungkin kita dapat mulai dari dua kawasan ini. Kita di daerah juga bersama-sama akan mengawasi secara serius karena kedua kawasan ini tidak berafiliasi dengan masyarakat,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ansar juga mengajukan diskresi jika penerapan travel bubble tersebut direalisasikan dalam bentuk diskresi kekarantinaan.

“Karena length of stay wisatawan Singapura ke Kepri itu rata-rata 3 hari, maka barangkali karantina yang dapat kita terapkan adalah karantina kawasan dengan jangka waktu 3 hari. Karena kawasan tersebut pintu masuk dan keluarnya benar-benar dapat dikontrol,” kata Ansar.

Dalam rapat tersebut juga disepakati adanya pemisahan level asesmen untuk daerah pintu masuk bagi PPLN, yaitu DKI Jakarta, Kepri, dan Kalbar. untuk tahap selanjutnya Jawa Timur yang kemudian akan mendapat kebijakan serupa.

Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan menekankan memang perlu adanya pemisahan level asesmen karena jika tidak akan mengakibatkan levelling yang tidak fair. Karena dengan varian omicron yang ada di Indonesia 96 persennya berasal dari PPLN.

“Untuk itu perlu kehati-hatian kita, dalam dua minggu ke depan amati dulu sebelum membuat keputusan,” ujar Menko Luhut.

(*/Ink)

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *