Benteng Bukit Kursi, Saksi Bisu Pertempuran di Pulau Penyengat

Benteng Bukit Kursi, Saksi Bisu Pertempuran di Pulau Penyengat
Benteng Bukit Kursi, Saksi Bisu Pertempuran di Pulau Penyengat. Foto: Dok Disbud Kepri.

Bentan.co.id – Di tengah hiruk-pikuk peperangan, berdiri kokoh sebuah benteng megah di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Benteng Bukit Kursi namanya, saksi bisu pertempuran sengit antara Kesultanan Riau-Lingga dan penjajah Belanda.

Benteng Bukit Kursi bukanlah sekadar tumpukan batu bata. Di balik dinding-dindingnya tersimpan kisah heroik Raja Haji Fisabilillah, seorang pahlawan nasional yang gigih mempertahankan tanah air.

Ia membangun benteng ini sebagai benteng pertahanan terakhir melawan ambisi kolonial Belanda.

Delapan buah meriam menghadap ke laut, seakan-akan siap melontarkan pesan tegas: “Jangan coba-coba menginjakkan kaki di tanah kami!” Meriam-meriam ini bukan hanya senjata, tetapi juga simbol kekuatan dan keberanian rakyat Melayu dalam menghadapi penjajah.

Pulau Penyengat, yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga, dipilih sebagai lokasi strategis untuk membangun benteng. Dengan benteng ini, Raja Haji berharap dapat melindungi rakyatnya dari serangan musuh.

Hari ini, Benteng Bukit Kursi bukan hanya sekadar situs sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik.

Pengunjung dapat menyusuri dinding-dinding benteng, membayangkan betapa dahsyatnya pertempuran yang pernah terjadi di tempat ini.

Benteng Bukit Kursi adalah bukti nyata bahwa semangat juang rakyat Indonesia telah ada sejak zaman dahulu. Melalui benteng ini, kita diajarkan tentang pentingnya menjaga kedaulatan negara dan menghargai jasa para pahlawan.(*)

Editor: Don

Dapatkan berita terkini dan terpercaya. Jangan ketinggalan like, follow, dan aktifkan notifikasimu sekarang: Fanspage Bentan.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *