
bentan.co.id – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi iven Gebyar Melayu Pesisir (GMP) seri 2 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri. Iven ini rencananya akan digelar pada 24-29 Agustus yang akan datang.
“Kegiatan GMP ini merupakan bentuk dukungan terhadap berbagai kegiatan maupun gerakan dari berbagai instansi di level nasional yang mencakup kementerian-kementerian terkait,” kata Gubernur Ansar saat beraudiensi dengan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Musni Hardi dan jajarannya di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa (3/8/2021).
Gubernur Ansar berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang tahunan Provinsi Kepri dengan fokus utama berupa pameran produk UMKM unggulan di Kepri baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Nanti saya minta pihak BI untuk mengekspose kegiatan ini sebelum dilaksanaan. Sehingga dapat disinergikan dengan program-program Pemprov Kepri. Terkait masih adanya hambatan-hambatan terkait pengembangan UMKM,” ujarnya.
Baca juga: Sambut Hari Kemerdekaan, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera Merah Putih
Gubernur Ansar mencontohkan beberapa hambatan tersebut antara lain pembinaan UMKM yang masih lemah, serta packaging produk yang belum maksimal.
“Untuk itu upaya kita nantinya adalah membantu membangun packaging house di setiap kabupaten kota di Kepri. Hal ini sebagai bentuk subsidi pemerintah terhadap UMKM,” tuturnya.
Ia menyampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap pencapaian 12 juta merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), Gubernur Ansar meminta BI untuk menjajaki Pulau Penyengat yang merupakan salah satu fokus revitalisasi Kota Tanjungpinang di tahun 2022 nanti
“Dengan rencana pembukaan travel bubble dan rencana labuh kapal pesiar di Kepri, wisatawan akan mampir ke Penyengat. Kita akan mengedepankan pembayaran cashless dengan QRIS untuk setiap kegiatan di sana,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur Ansar Lantik Pengurus Baznas Kepri Periode 2021- 2026
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Musni Hardi menyampaikan bahwa kegiatan GMP ini akan mencakup 4 rangkaian event yaitu opening ceremony, business coaching/webinar, business matching, dan showcase produk UMKM.
“Kegiatan puncak showcase UMKM akan dilaksanakan secara nasional dan internasional. Secara nasional akan dilakukan secara fisik melibatkan UMKM dari 7 kabupaten kota se Kepri, melibatkan pelaku pariwisata, serta melibatkan pelaku usaha syariah. Sementara itu secara internasional akan dilaksanakan dari Suntec City di Singapura,” papar Musni.
Pada kesempatan itu Musni juga memaparkan program Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HERBITREN). Pondok Pesantren berpotensi menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM.
“Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberdayakan ekonomi pesantren sehingga tidak hanya bergantung pada donasi,” ujar Musni.