Bentan.co.id – Air mata kebahagiaan membasahi pipi Nenek Rasuna binti Walek bin Abas (73) saat kakinya melangkah ke Raudhah. Penantian selama 12 tahun untuk bisa beribadah di tempat istimewa ini akhirnya terbayarkan.
Nenek Rasuna, yang merupakan guru ngaji dan petani dari Batam, mengaku awalnya tidak yakin bisa masuk Raudhah karena sakit pengapuran pada kakinya. Namun, berkat bantuan para petugas haji, ia bisa merasakan momen haru ini.
“Awalnya saya sedih dan tidak yakin bisa ikut rombongan ke Raudhah. Tapi Alhamdulillah, Allah SWT memberikan nikmat ini kepada saya,” cerita Nenek Rasuna dengan suara bergetar.
Nenek Rasuna menceritakan pengalamannya saat dibantu oleh para petugas haji.
“Petugasnya sangat baik, mereka membantu mencarikan kursi roda dan mendorong saya masuk Raudhah,” ungkapnya.
Salah satu petugas haji, Irnawati, menceritakan momen saat Nenek Rasuna tiba-tiba berlari masuk Raudhah.
“Awalnya saya mendorong kursi roda, tapi saat antri, Nenek tiba-tiba loncat dan berlari ke dalam Raudhah. Beliau lupa kalau kakinya sakit,” tutur Irnawati.
Nenek Rasuna mengaku tidak merasakan sakit saat itu karena terlalu bahagia dan terharu.
“Saya ingin segera mengucapkan salam rindu kepada Rasulullah,” ujarnya.
Di Raudhah, Nenek Rasuna memanjatkan doa untuk keluarga dan anak cucunya.
“Sudah saya sampaikan salam dan saya doakan semua anak cucu saya,” ungkap ibu sembilan anak ini.
Nenek Rasuna mendaftar haji bersama suaminya pada tahun 2012. Uang pendaftarannya berasal dari hasil panen mereka sebagai petani.
Setelah 12 tahun menanti, akhirnya mereka bisa merasakan kebahagiaan menunaikan ibadah haji dan berdoa di Raudhah.
Kisah Nenek Rasuna merupakan contoh nyata bagaimana tekad dan kesabaran dapat mengantarkan seseorang pada momen istimewa dalam hidupnya.
Kisah ini juga menjadi inspirasi bagi para calon jamaah haji lainnya untuk terus berdoa dan berusaha agar dapat segera mewujudkan impian mereka untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.(*/Brp)
Editor: Brp