Bentan.co.id – Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Elen Setiadi, bersama Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto mengunjungi pembangunan rumah contoh untuk warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.
Kunjungan ini dilakukan pada Minggu (17/3/2024) di Tanjung Banon. Elen mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau progres pembangunan rumah contoh dan lokasi hunian tetap bagi warga di Tanjung Banon.
Hal ini dilakukan agar pemindahan warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City dapat dilakukan dengan segera.
“Pemerintah tengah menyelesaikan proses secara menyeluruh. Dengan demikian, pembangunan rumah untuk masyarakat yang sudah disiapkan dapat segera dilaksanakan,” ungkapnya.
Dia berharap pembangunan hunian tetap bagi warga dapat terwujud hingga akhir tahun ini, terutama bagi mereka yang telah pindah ke hunian sementara.
“Rumah contoh ini penting agar masyarakat yang masih ragu atau belum tertarik dapat melihat bahwa pemerintah serius dalam menyediakan hunian ini bagi penduduk,” tambahnya.
Pembangunan rumah dengan tipe 45 dan luas tanah 500 meter dianggap sebagai solusi yang baik untuk masyarakat. Hal ini dikarenakan luas tanah sebesar 500 meter menjadi langka di Kota Batam.
Selain menyediakan hunian, pemerintah juga akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk membantu perekonomian warga di masa mendatang, seperti pelatihan hidroponik, peternakan, dan lainnya.
Dengan adanya hunian dan lahan seluas 500 meter, diharapkan Tanjung Banon tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk melakukan kegiatan produktif yang dapat membantu perekonomian keluarga.
Purwiyanto, Wakil Kepala BP Batam, juga berharap agar pengembangan Rempang Eco-City dapat berjalan lancar ke depannya, sehingga Rempang dapat menjadi kota baru yang memberikan banyak lapangan kerja dan peluang bisnis.
Sejauh ini, pembangunan rumah contoh untuk warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City telah mencapai 90 persen, sementara pembebasan lahan garapan warga di Tanjung Banon juga telah mencapai 44 persil dari total 46 persil lahan.
Pembangunan 961 hunian baru bagi warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City akan dimulai pada bulan April 2024. Kementerian PUPR juga akan melakukan pematangan lahan dan pembangunan fasilitas sosial serta fasilitas umum di lokasi hunian baru masyarakat pada pertengahan Maret ini.(*/Brp)
Editor: Brp