Bentan.co.id – Penutupan sejumlah lapangan golf di Singapura membuka peluang emas bagi Batam untuk menarik minat puluhan ribu pegolf.
Dengan potensi pasar hingga 50.000 pegolf, Batam siap bersaing menjadi destinasi golf unggulan di kawasan Asia Tenggara.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, optimistis dengan peluang ini. “Batam memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjadi surga golf baru. Selain fasilitas yang mumpuni, keindahan alam dan kedekatan dengan Singapura menjadi nilai tambah,” ujarnya.
Namun, Batam juga harus menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan dengan Johor Bahru serta biaya transportasi yang masih tinggi menjadi kendala utama.
Menanggapi hal ini, Guntur Sakti menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk mencari solusi.
“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menurunkan biaya transportasi dan mempermudah akses ke Batam. Tujuannya, agar Batam semakin menarik bagi wisatawan golf,” tegasnya.
General Manager Palm Springs Golf & Country Club, Steven Japari, mengungkapkan bahwa penutupan lapangan golf di Singapura telah mendorong peningkatan jumlah kunjungan pegolf ke Batam.
“Kami melihat peningkatan yang signifikan, terutama dari kalangan pegolf reguler asal Singapura,” ujarnya.
Palm Springs, sebagai lapangan golf terbesar di Batam, menawarkan pengalaman bermain golf yang unik dengan kehadiran caddy.
“Layanan caddy yang personal menjadi salah satu daya tarik utama bagi pegolf yang memilih Batam,” tambah Steven.
Potensi ekonomi dari sektor golf di Batam sangat besar. Diperkirakan, setiap tahunnya pegolf asal Singapura yang bermain di Batam dapat menyumbang pendapatan hingga Rp60 miliar.(*/Ink)
Editor: Don