Gubernur Kepri: Potensi Ekonomi Batam Belum Tergarap Optimal

Gubernur Kepri: Potensi Ekonomi Batam Belum Tergarap Optimal
Salah satu aktivitas di pelabuhan Batam. Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menilai bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Batam saat ini belum mencapai hasil yang optimal. F. Dok BP Batam.
Gubernur Kepri: Potensi Ekonomi Batam Belum Tergarap Optimal
Salah satu aktivitas di pelabuhan Batam. Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menilai bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Batam saat ini belum mencapai hasil yang optimal. F. Dok BP Batam.

Bentan.co.id – Kota Batam, sebagai pusat industri dan perdagangan di Kepulauan Riau, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Namun, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menilai bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Batam saat ini belum mencapai hasil yang optimal.

Ansar menyampaikan kekecewaannya atas pertumbuhan ekonomi Batam yang hanya mencapai 7,04 persen. Menurutnya, dengan potensi sumber daya yang dimiliki, Batam seharusnya mampu mencatat pertumbuhan ekonomi di kisaran 11 hingga 15 persen.

Untuk memperkuat pendapatnya, Ansar membandingkan kinerja ekonomi Batam dengan kabupaten/kota lain di Kepulauan Riau.

Meski Batam mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah ini, jika dilihat dari proporsi anggaran, dukungan sektor swasta, serta fasilitas kawasan industri yang lengkap, pertumbuhan Batam seharusnya jauh lebih signifikan.

Sebagai perbandingan, Kabupaten Bintan dengan anggaran yang lebih kecil dan fasilitas yang lebih terbatas mampu tumbuh 6,5 persen.

Menurut Ansar, hal ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi Batam belum tergarap sepenuhnya.

“Kalau bicara pertumbuhan ekonomi Batam, menurut saya bisa 11 persen sampai 15 persen itu baru disebut sukses,” ungkap Ansar dalam sebuah video podcast.

Dalam perbandingannya, Batam mengelola dana sebesar Rp6,2 triliun per tahun, yang terdiri dari Rp2,6 triliun dari BP Batam dan lebih dari Rp3,5 triliun dari APBD Pemko Batam.

“Bayangkan, dengan anggaran sebesar Rp6,2 triliun, ditambah dukungan kuat dari sektor swasta serta kawasan perdagangan bebas (FTZ) yang sudah menyeluruh, Batam masih mencatat pertumbuhan hanya 7,04 persen. Padahal, ada kawasan strategis seperti Rempang, Galang, dan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” tegas Ansar.

Ansar juga membandingkan Batam dengan Kabupaten Bintan, yang memiliki APBD sebesar Rp1,2 triliun serta hanya sebagian wilayahnya merupakan FTZ, dan satu KEK Bintan Alumina. Namun, Bintan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen, hanya terpaut 0,54 persen dari Batam.

“Dengan perbandingan anggaran, dukungan sektor swasta, dan kebijakan yang ada, anggaran Batam yang mencapai Rp6,2 triliun ini lima kali lipat dari Bintan yang hanya Rp1,2 triliun. Seharusnya, pertumbuhan ekonomi Batam bisa mencapai belasan persen, bukan hanya 7,04 persen. Saya yakin Batam bahkan bisa tumbuh hingga 15 persen,” tandas Ansar.(*/Yto)

Editor: Don

banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *