Bentan.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang menerima tahap II dari Kejaksaan Tinggi Kepri, terkait kasus dugaan korupsi dan pencucian uang pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bestari setempat tahun 2023.
Tersangka yang ditahap II yakni Arif Firmansyah, selaku PE Operasional BPR Bestari Tanjungpinang.
Kasi Intelijen Kejari Tanjungpinang, Dedek Syumarta Suir mengatakan, dalam pelimpahan itu penuntut umum menerima dua berkas perkara.
“Ada dua berkas perkara yang diterima oleh penuntut umum. Dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU),” kata Dedek, Selasa (23/4/2024).
Dedek menjelaskan, dari perbuatan tersangka Arief tersebut telah menimbulkan kerugian negara mencapai Rp. 5.991.229.607 atau 5,9 miliar lebih.
Dalam perkara ini, kata Dedek tersangka Arif Firmansyah disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
“Dan Pasal 3 jo Pasal 4 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,” jelas Dedek.
Selain itu, tersangka Arif tetap dilakukan penahanan sesuai dengan surat perintah Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang.
“Tersangka Arif Firmansyah dilakukan penahanan berdasarkan surat perintah Penahanan Kepala Kejaksaaan Negeri Tanjungpinang,” sebutnya. (Yto)